Skip to main content

Coli Pilihan Terbaik Jaman Jani

Masa pandemi begini rangorang rasanya jadi makin sensitif saja. Maksud hati ingin bertanya lha kok dijawab dengan emosi. Maksud hati menyampaikan pesan lha kok dituduh mengucilkan. Maksud hati mengemukakan pendapat lha kok dipaksa agar berpemikiran seragam. Maksud hati memberikan solusi lha kok malah difitnah macam-macam.
Jaman Jani kelihatan banged rangorang jadi makin edan. Entah karena diberhentikan dari pekerjaan ataw dirumahkan, pemotongan pendapatan bahkan gak bisa menafkahi orang.

Makin kesini otak memilih praktis aja untuk berpikir. Bahwa Coli merupakan Pilihan Terbaik masa pandemi. Lantaran Coli mampu memberikan kepuasan bathin tanpa harus menyinggung perasaan orang lain. Gak ada yang tahu, Gak ada yang merasa terganggu.

Coli dalam bahasa pergaulan bisa disejajarkan dengan pola seks self service. Dilakoni sendiri tanpa pasangan.
Coli dalam bahasa blog bisa juga diartikan sebagai menulis aman tentang hal-hal yang tidak ada sangkut pautnya dengan fakta orang lain, politis bahkan isu-isu terkini. Macam konten #HPjadul dimana rangorang sudah mulai melupakan bahkan menganggapnya sebagai kenangan.
Sementara Coli dalam bahasa post kali ini bisa diartikan sebagai Asyik sendiri dan gak peduli pada lingkungan, meski kelihatannya bertentangan dengan hati.

Tapi memang itu yang paling Aman untuk Jaman Jani. Mengurangi komentar di sejumlah Whatsapp Grup yang berisikan banyak kepala dengan berbagai kepentingan dan tingkat kewarasan. Mengurangi update status dan berkomentar di sosial media soal isu yang kini masih berkembang, dari covid-19 bahkan pilkada. Memperbanyak post pamer saat main ke objek atau tempat wisata agar mereka yang iri juga dengki jadi makin blingsatan dan kemal. Kepo Maksimal.

Mari menggalakkan Coli, Pilihan Terbaik masa Pandemi Jaman Jani.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p