Skip to main content

#HPjadul Nokia 3350 Ponsel Pertama

Ponsel Pertama saya itu sebetulnya Nokia seri 3310. Hape Jadul yang fenomenal sampai-sampai perusahaan dari Finlandia itu merasa perlu merilisnya kembali tahun lalu dengan layar berwarna.
Tapi karena beli ponselnya harga Second alias bekas, performanya juga sudah parah dan gak rekomend buat dipake lantaran LowBatt. Akhirnya ponsel itu dijual lagi, nambah dana dikit, upgrade 40 seri jadi ponsel baru, Nokia 3350.

Salah satu jualan seri 3350 adalah adanya lampu ritmik pada keypad yang berkedip sesuai irama nada panggil yang masuk. Cukup menghibur karena diantara sejawat, belum ada yang ikutan menggunakannya. Dan ngomongin nada dering, ya jangan harap bisa dengan lantunan suara Via Vallen lah di Jaman Old begitu. Karena untuk bisa membuat satu rangkaian nada RingTone dibutuhkan buku panduan serta ketelatenan pembuatan nada yang secara kebetulan, fiturnya sudah ada pada ponsel yang saya gunakan itu. Jadi gampang lah. Pas jadi, tinggal kirim lewat sms ke ponsel jadul kawan lainnya.

SMS ?
Eh iya. Jaman itu belum ada Whatsapp, Line ataupun BBM. Jadi jangan harap juga bisa ena ena ngetik pesan secepat akses layar sentuh Jaman Now. Tapi seenggaknya, ngetik SMS Jaman Old, bisa kami lakukan sambil mejamin mata loh. Tanpa liat keypad sambil nyetir juga bisa. Hasilnya masih bisa dikatakan mendekati sempurna.
Sudah begitu, karena layar masih monochrome, ya jangan pula berharap bisa liat wajah pacar yang selfie menghiasi layar depan yang ukurannya seiprit.
Bisa gonta ganti logo operator saja sudah tergolong hebat. Berhubung musti pake kabel data yang musti kami tebus mahal di toko asesoris, lalu dicolokin ke PC lengkap dengan aplikasi Nokia PC Suite. Ribet dah.

Makanya jangan bangga dulu kalo kalian yang lahir dan besar di Jaman Now, meski sudah bisa punya ponsel dengan RAM 8 GB atau Internal 512 GB, bakalan tetep kalah kalo sampe berani adu ketahanan banting ponsel dari ketinggian, atau adu daya tahan batere sampe minggu depannya.
Jangan coba coba deh. ?

#SemangatSenin #GoUnlimited @SmartfrenWorld
#HPjadul

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p