Skip to main content

#HPjadul Nokia 9500 Communicator Pertama dengan Lensa Kamera

Bagi pengguna ponsel tanah air yang masuk dalam kelompok eksekutif pengusaha, ponsel berbadan besar satu ini memang cukup ditunggu kehadirannya. Apalagi generasi ini merupakan penerus singgasana seri Communicator yang sejak awal sudah banyak berjasa membantu pekerjaan kantoran.
Nokia 9500.

Bisa jadi lantaran brand asal Finlandia ini menganggap pasar tanah air sangat potensial akan penjualan Communicator sejak seri 9120i, 9210 atau 9110 diluncurkan, hingga penjualan perdana seri 9500 dilakukan secara eksklusif di Indonesia.
Dengan harga jual yang hingga 8,5 Juta rupiah saat ponsel diperkenalkan, cukup membuat penggunanya mendapatkan prestise lebih ketimbang seri-seri sebelumnya.

Kemampuannya yang nyaris setara pc jaman old, memberi keleluasaan bagi mereka yang akrab dengan rutinitas mobile office, email client bahkan pengiriman gambar secara cepat melalui fitur MMS, berkat lensa kamera dengan resolusi VGA yang disematkan pada sisi punggung ponsel.
Yup. Ini adalah Communicator series pertama yang dibekali dengan lensa kamera meski masih standar ponsel biasa.

Mengadopsi sistem operasi Symbian 7.0 series 80, membuat Nokia 9500 sangat menarik untuk dimiliki pada jaman old. Apalagi tombol keypadnya cukup nyaman saat badan ponsel dibelah laiknya perangkat laptop. Sementara untuk layar depan, mengadopsi Symbian 40 khas ponsel standar Nokia saat itu.

Memiliki Internal storage 80 MB dan dukungan slot memori luar MMC, sudah cukup lumayan dan mumpuni saat digunakan secara mobile di luar area kantor, membantu pekerjaan yang luar biasa banyak. Ditambah dukungan konektivitas Bluetooth dan Wifi, serta InfraRed memberikan banyak opsi alternatif pertukaran ataupun pengiriman file.

Ah ya. Untuk Cover depan ponsel, Nokia Communicator series 9500 ini sudah bisa digonta-ganti menurut mood atau selera pemiliknya. Menarik bukan ?

#HPjadul, #Nokia, #Communicator, #9500

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p