Skip to main content

Mengenal PSMP Pembiayaan Swadaya Mikro Perumahan

Beberapa waktu lalu, saat saya ‘diasingkan’ ke Grand Santhi selama nyaris semingguan itu, salah satu pertanyaan yang sempat dilontarkan kepada bapak narasumber dari Kementrian Pusat adalah, mengapa bantuan PSMP yang menyasar masyarakat kurang mampu justru hanya memberikan kredit pinjaman pemilikan rumah berupa KPR saja sementara bantuan BP2BT yang menyasar masyarakat berpenghasilan rendah selain pinjaman, memberikan pula dana bantuan cash sebagai tambahan uang muka ?

PSMP atau Pembiayaan Swadaya Mikro Perumahan merupakan salah satu skema pembiayaan perumahan dari Lembaga Jasa Keuangan yang mengintegrasikan simpan, pinjam dan asuransi/penjaminan dalam skala mikro dan dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kepentingan pembangunan atau peningkatan kualitas rumahnya secara bertahap. Hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang menyatakan bahwa Pembangunan perumahan dan kawasan permukiman diprioritaskan dalam rangka peningkatan standar hidup penduduk 40 persen terbawah. Dengan sasaran mereka yang tinggal di wilayah perdesaan (1), pendidikan menengah kebawah (SD dan SMP) (2), Pekerjaan sebagai petani, peternak, buruh, nelayan, pembantu, supir atau pekerja tidak tetap (3), dan Penghasilan lebih kecil dari 2 Juta rupiah tiap bulannya.

Kegiatan PSMP ini pula merupakan bagian dari skema pembiayaan perumahan bagi ASN yang sempat saya share beberapa waktu lalu, yang sedianya akan dianggarkan oleh Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementrian PUPR di 13 Provinsi se-Indonesia.

Pemberian bantuan PSMP ini informasinya bisa diberikan berkali-kali lantaran hanya berupa pinjaman KPR bersubsidi dengan nilai yang berjenjang. Yaitu Rp. 30 Juta untuk Pembangunan Rumah, Rp. 40 Juta untuk Pengembangan Rumah, dan Rp. 50 Juta untuk Renovasi Rumah. Dimana per siklus pengajuan kredit ditetapkan jangka waktu pengembalian dana adalah maksimum 5 tahun dengan pengenaan bunga bank sesuai pasar yang berlaku.

Mengingat pemberian bantuan PSMP ini bisa diberikan berkali-kali sesuai jenjang tadi, pada dasarnya bantuan PSMP ini digunakan untuk membiayai Rumah Inti Tumbuh dan peningkatan kualitas dimana pemanfaatannya bersifat fleksibel, dan calon penerima bantuan wajib menyiapkan desain prototype dari Rumah Inti Tumbuh yang disesuaikan dengan dukungan anggaran untuk rumah itu sendiri.

Sementara manfaat penerapan atau pemberian bantuan PSMP sendiri adalah sasaran masyarakat yang selama ini tidak mendapatkan prioritas bantuan KPR dari Bank, bisa mendapatkan pinjaman melalui PSMP. Dengan nilai pinjaman yang relative lebih kecil dibandingkan KPR. Serta adanya potensi untuk mendapatkan bantuan PSMP berikutnya apabila mampu disiplin mengangsur bantuan pinjaman PSMP sebelumnya.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

PimPro, Apaan sih Itu ?

PimPro Kalian yang sudah masuk dunia kerja, utamanya yang bergerak di bidang konstruksi, saya yakin pasti pernah dengar istilah Pimpro. Baik yang berkonotasi Negatif ataupun Positif. Demikian halnya saya. Pertama kali mendengar istilah PimPro kalo ndak salah ya pas baru-baru jadi Pe eN eS. Yang saat diceritakan oleh pimpinan saat itu, apa tugas, kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang Pimpro, Bagi saya pribadi sih lebih banyak Negatifnya. Ini jika dilihat dari kaca mata kebenaran. Bukan pembenaran. Image besarnya Power seorang Pimpro makin dikuatkan saat saya mengobrol ngalor ngidul bersama seorang pejabat fungsional di tingkat Provinsi saat berkesempatan menginap sekamar *bukan seranjang ya* sewaktu ditugaskan ke Indonesia Timur berkaitan dengan pemanfaatan dana ABPN dua tahun lalu. Dari ceritanya, ya memang benar bahwa seorang PimPro apalagi di era Pak Harto menjabat dulu sebagai Presiden RI ke-2, punya kekuatan besar yang begitu memanjakan hidup dan keseharian yang bersa...