Skip to main content

Disket 5.25in Dewa pada Masanya

Kapasitas media penyimpanan masa kini sepengetahuan saya sudah sampai pada ukuran Tera Bytes, setidaknya yang lumrah dan banyak dijual di pasaran dengan harga terjangkau. Tera kalau tidak salah memiliki 12 angka 0 bytes yang cukup untuk menyimpan ratusan film durasi 1 jam-an sebagaimana halnya yang saya lakukan pada harddisk biru pembelian dua tahun lalu.

Namun jauh sebelum dunia mengenal media penyimpanan dengan model cakram ataupun ssd berkapasitas Tera Bytes, di masa awal saya mengenal personal computer atau versi desktop dengan spek 386/486 dengan bentuk cpu yang masih dalam posisi tiduran, benda satu ini bisa jadi adalah dewa pada masanya.
Disket 5.25in.

Saya mengenalnya saat mengikuti pembelajaran ITC atau Introduction to Computer melalui sebuah lembaga kursus komputer jaman SMP atau sekitar tahun 90an awal. Pengajarnya masih tergolong saudara, bli bagus Made Sutama yang saat itu menjadi trainer aplikasi WordStar, Lotus dan Symphony. Dimana untuk menjalankan semua aplikasi diatas dapat dilakukan dengan memanfaatkan disket 5.25in yang saat itu hanya memiliki kapasitas 360 Kilobytes saja. KB bukan TB macam jaman now.

Adapun aplikasi yang saya sebutkan merupakan cikal bakal aplikasi kantoran macam Microsoft Word, Excel dan semacamnya, yang dikenal dengan pengoperasian cepat dan mudah. Bagi kalian yang pernah menggunakan WS atau WordStar atau Lotus, yakin banget masih hafal cara-cara pintar untuk melakukan opsi penyimpanan, print dan lain sebagainya. Yang panjang dan ribet. Gak kayak jaman sekarang tinggal klak klik.

Aniway, disket 5.25in diatas sampai hari ini masih tersimpan dengan baik lantaran merupakan milik kakak sulung yang kini berada di Canada. Mungkin saja saat ia balik ke Indonesia lagi, mau bernostalgia menggunakan Lotus 1.2.3 laiknya om Pinot yang gape make perangkat jadul untuk mendukung pekerjaannya di NY sana.

#disket #diskette #old #big #retro #classic #486 #386

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p