Sebenarnya saya tak sengaja melewati ruas jalan Kedondong, mengingat tujuan utama sore tadi adalah membeli lauk sate ayam untuk konsumsi keluarga malam ini, yang lokasi jualannya berada di seberang Puri Satria. Sempat kaget dan heran saat melihat gerai majalah yang dulu sering saya sambangi sepulang kerja ternyata masih eksis sampai hari ini.
Saya memanggilnya Atu, penjual majalah dan koran yang ada di sisi kanan ruas jalan Kedondong jika kita masuk dari arah timur atau banjar Kaliungu Kaja. Ia adalah pemilik sekaligus penjaga toko kecil yang posisinya ngemper di pinggir jalan. Perawakannya masih sama seperti dulu, kurus tinggi dan kali ini tentu saja menggunakan masker. Ia pun tampak kaget saat mengenali saya yang tak disangka hadir dalam satu sore dan masih berpakaian kerja. Setelah menyapa dan berbincang singkat, saya pun mulai melihat-lihat ke sekeliling.
Untuk seorang penggemar bacaan dari masa kecil, persediaan yang ada dalam toko ini saya lihat lumayan banyak bertambah variannya. Dari yang dahulunya lebih banyak ke majalah atau koran baru, seiring dengan tutupnya sejumlah penerbitan yang kalah bersaing dengan media online, buku novel, ensiklopedia bahkan komik milik media Elex pun bisa ditemukan disini, dalam kondisi baru maupun bekas.
Saya cukup terperangah melihat stok komik jaman dulu macam Smurf, Lucky Luke atau Agen Polisi 212 *bukan Alumni loh ya yang dijual dalam kemasan plastik untuk membuktikan bahwa edisi tersebut bukan buku bekas, dengan harga diskon sampai 60% dari harga baru di gerai resmi macam Gramedia. Termasuk sekian banyak edisi lama Intisari, majalah Tempo dan Gatra termasuk beberapa Novel karya om Hilman dan Mira W pun ada disini.
Benar-benar surganya buku. ?
Sayangnya, kondisi toko dimana Atu mencoba bertahan untuk tetap berjualan buku ditengah gempuran badai media online tampaknya makin memburuk. Langit-langit dan rak pajang di area depan sudah mulai menua dan rapuh, dihiasi jepit belasan majalah dengan warna cover yang buram. Sementara rak kaca yang ada didalam area mulai berdebu dimakan waktu. Padahal begitu banyak buku-buku menarik yang berjejal menyebar di semua sisi.
Berhubung tak banyak waktu luang yang saya miliki, mengingat harus menjemput si bungsu di les baca Anemone, satu buku dibeli jua sebagai salam hangat untuk Atu pemiliknya yang sudah berbaik hati masih setia hadir berjualan buku bacaan seputaran Kota Denpasar.
#buku #novel #denpasar
Comments
Post a Comment