Skip to main content

Channel Dua Bocil, bikin Kaget dan Heran

Semua cerita kali ini berawal dari permintaan nginepnya si bungsu bareng bapak saban malam minggu, yang kali ini jatuhnya ya malam kemarin.
Ara seperti biasanya membawa serta sebuah perangkat tabletpc produksi jadul, Samsung Galaxy Tab 3V sebagai bekal hiburannya sebelum tidur. Meski begitu, jam istirahatnya gak pernah sampai larut malam. Buktinya, begitu jam menunjukkan pukul 9 lebih, ia selalu menyerahkan tabletnya tersebut dan meminta saya untuk melakukan charging sementara yang bersangkutan memilih untuk memejamkan mata dan tidur pasca mencium bapaknya.
Cuma yang ingin saya ceritakan adalah kekagetan malam kemarin saat mengetahui ia dan kakaknya melakukan upload video ke akun YouTube pada email yang tercantum di tabletpc tersebut.

Edan… Siapa yang mengajarkan ?

Jadi pas baru tiba di kamar tidur, sembari menonton beberapa video hasil unduhannya lantaran sinyal internet yang terdeteksi dari wifi rumah tidak sekuat kamar di bawah, yang mana salah satunya menampilkan video atas nama dia di channel Semeton Tainsiat.
Aniwe, nama Semeton Tainsiat ini adalah nama akun email yang saya tanamkan pada 4 perangkat tabletpc rumahan, dari miliknya si kakek, nenek, intan si tengah dan ara si bungsu. Agar memudahkan pemantauan saja sebenarnya.
Yang mana setelah saya pastikan, ini memang videonya Gek Ara yang kemarin diambil dan diShare ke saya melalui nomor Whatsapp. Tapi gimana ceritanya bisa masuk ke YouTube ?

Ternyata setelah ditelusuri, memang benar ada akun YouTube Channel Semeton Tainsiat yang diaktifkan dan sudah memiliki 2 akun subscriber. Entah siapa. Dan memiliki beberapa upload-an video si bungsu Ara, yang diambil dari berbagai usia. Salah satunya kisaran tahun 2017/2018 saat rumah yang kami tempati masih berupa rumah lama sebelum dipugar. Yang sukses membuat saya terpingkal-pingkal saat menonton aksinya itu.
Sebuah video yang saya ambil dan berinteraksi dengan Ara kecil yang masih gembul, lalu menyanyikan lagu Johny Johny Yes Papa namun telah diubah menjadi namanya, Ara Ara.
Jadi saat saya memancingnya dengan lagu dan lafal sang ayah, Ara menjawab sesuai lirik aslinya dengan cepat.

Ara Ara – Yes Papa
Eating Sugar – No Papa
Telling Lies – No Papa
Open your Mouth – Ha Ha Ha

Ternyata si kecil Ara pernah begitu fasih menyanyikan lagu itu saat ia kecil dahulu yang sepertinya dipandu atau diajarkan oleh sang kakak, Intan si tengah.

Tapi yang bikin kaget lagi adalah, Siapa yang melakukan Upload Video tersebut ke Channel dimaksud ?

Rupanya Ara dan Intan kakaknya, telah melakukan proses Upload Video dan berhasil meski tanpa dilengkapi deskripsi dan detail video lainnya, secara bergantian sehingga ada beberapa video lama yang tampil dalam daftar channel tersebut.

Wah Wah Wah, Anak yang cerdas nih keduanya…

Heran bapaknya.

#YouTube #Channel #GekAra #Intan #SemetonTainsiat

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p