Skip to main content

Kesulitan Keuangan Masa Pandemi ? Pinjam Tunaiku saja, Proses Cepat Cair dan Aman

Memiliki keterbatasan kemampuan keuangan saat memerlukannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mendesak, membuat orang kerap merasa tak nyaman dalam kesehariannya. Menimbulkan beban secara psikis jika dialami dalam jangka waktu yang panjang.
Meski berbagai pilihan sudah pernah dicoba untuk bisa mewujudkan penghasilan tambahan, namun tetap saja dirasa kurang. Sementara itu hutang di bank yang diambil dengan menggunakan jaminan rumah atau tanah, informasinya belum bisa dikompensasi mengingat tenggat waktu pelunasan masih terlampau jauh. Berhutang tambahan pada tetangga yang berstatus rentenir, tentu saja berpotensi menghancurkan keuangan rumah tangga. Jika saja kalian berada dalam situasi begini, kira-kira solusi apa yang bisa dilakukan ?

Mencari pinjaman uang tanpa agunan dengan proses yang mudah dan aman, rasanya begitu sulit ditemukan. Apalagi belakangan ini sangat banyak dijumpai keluhan kasus akibat dari maraknya penyalahgunaan pinjaman uang secara online yang lebih banyak mendatangkan masalah bagi orang-orang terdekat ataupun kontak yang tak dikenal namun dijadikan sebagai penjamin utama bilamana pinjaman tak kunjung dibayar cicilannya dalam tenggat waktu tertentu.

Namun bila kalian jeli mencari tahu, kini ada Tunaiku.

Tunaiku adalah sebuah teknologi finansial atau yang lebih dikenal dengan istilah fintech, pertama di Indonesia, yang bergerak dalam upaya menyediakan pinjaman uang secara online tanpa agunan dengan proses yang sangat mudah dan aman. Didukung dengan teknologi dan analisis data yang canggih, Tunaiku mampu melayani calon peminjam dengan sangat cepat dan cair dalam tempo 24 jam.
Produk digital pinjaman tanpa agunan, Tunaiku infonya mulai beroperasi dari tahun 2014 dan dikembangkan oleh PT Bank Amar Indonesia TBK yang dimiliki oleh perusahaan multinasional bernama Tolaram.

Memberikan pinjaman online cepat cair dan mudah dengan masa tenor minimum 6 bulan hingga maksimum 20 bulan serta bunga pinjaman 3%-4% adalah salah satu produk dan layanan yang diberikan oleh Tunaiku. Apalagi dengan adanya pengawasan dari badan OJK atau Otoritas Jasa Keuangan, membuat Tunaiku menjadi salah satu pilihan pinjaman uang yang aman dengan plafond hingga 20 juta rupiah. Namun yang terpenting lagi adalah, semua itu bisa dilakukan tanpa agunan, tanpa jaminan dan tanpa kartu kredit. Cukup dengan melampirkan KTP saja.

Proses pengajuan pinjaman pun dapat dilakukan melalui layar ponsel kalian dengan mengakses aplikasi Tunaiku yang dikembangkan oleh PT Bank Amar Indonesia TBK. Persyaratannya cukup mudah yaitu usia minimal 21 tahun, Warna Negara Indonesia atau WNI, memiliki rekening bank, dan tentu saja berpenghasilan baik sebagai pegawai tetap, kontrak maupun wiraswasta. Proses verifikasi dan konfirmasi akan dilakukan dengan memanfaatkan teknologi pengenalan suara.

Sementara ini Tunaiku baru melayani area seputaran Jabodetabek atau Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi, serta luar Jabodetabek meliputi Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.

Apabila menemui kendala dalam melakukan akses atau berproses saat melakukan pinjaman dan lainnya, Tunaiku menyediakan berbagai opsi kontak baik melalui akun sosial media Twitter, FaceBook maupun Instagram, ataupun Live Chat dari hari Senin sampai Jumat pukul 08.00 hingga 17.00 WIB, atau email yang dapat dilihat di halaman website Tunaiku.

Dengan plafon pinjaman dari 2 hingga 20 juta rupiah, rasanya sudah cukup dan bisa digunakan untuk membayar uang sekolah anak bilamana mendesak, perbaikan minor pada rumah ataupun membayar biaya rumah sakit sementara waktu saat asuransi belum mampu mengcover. Dimana infonya, peminjaman kembali dapat dilakukan lagi usai menuntaskan pelunasan pinjaman awal.

Cukup mudah bukan ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja