Impian dan semangat masyarakat mampu menjadikan kenyataan bagi sebuah kemerdekaan. Perjuangan agar lepas dari penjajahan untuk menjadi bangsa yang berdikari memang membutuhkan waktu yang lama. Sekian lama berjuang. Sekian lama tersakiti. Sekian lama berdoa. Akhirnya terkabulkan di kemudian hari.
Masyarakat menjadi saksi. Tatanan negara terbentuk dan diperkuat. Ditunjuklah orang – orang yang terpilih untuk menjadi perwakilan bangsa. Bangsa telah berdaulat. Tangan penjajah mencoba mengambil alih. Semangat kemerdekaan masih membara. Bertahanlah sang bangsa hingga diakui oleh berbagai negara lain.
Waktu berlalu. Negara berdaulat telah hidup dalam beberapa generasi. Tatanan negeri tumbuh bersama. Pembangunan untuk meningkatkan perekonomian berjalan dengan baik. Gedung bertumbuh namun tidak dengan kesejahteraan semua masyarakatnya. Kekayaan alam yang mestinya mampu menaungi dari ujung barat hingga timur masyarakatnya tidak terjadi semestinya.
Ada yang bermain. Untuk melegakan keinginan Sebagian penguasa. Peraturan di bentuk sepihak. Padahal sejak lama telah ditolak. Mengambil keputusan di kala malam. Saat kalang kabut pandemi dan sunyinya ketok palu berjarak dengan rakyat yang bertahan hidup dengan tabungan menipis dan nafas terengah. Hak dicabut. Suara tak didengarkan. Tanah pertiwi siap – siap di obrak – abrik. Atas nama pemenuhan nafsu yang tidak kunjung habis. Ialah Raksasa. Yang memiliki kuasa dan menginginkan lebih. Tidak hanya satu namun semua. Semua yang bisa diraih dan tersebar di penjuru nagara. Terkonsep dengan baik sembari menikmati fasilitas hasil perjuangan lama. Menutup telinga dari protesnya rakyat di luar gedung dan rumah mewah.
Bligungyudha dalam rilis single ketiganya yang berjudul Raksasa, menceritakan tentang kesejahteraan yang terancam oleh para raksasa. Raksasa ini adalah para orang berkuasa baik pejabat, pengusaha hingga pemilik kuasa yang terus menerus menggerus kesejahteraan rakyatnya sendiri. “Raksasa ini ada di berbagai tempat. Ada di berbagai keadaan. Perlu untuk kita sadari hal ini dan melindungi kesejahteraan dan hak kita agar tidak terenggut” Ucapnya saat memperdengarkan Reff Raksasa yang dominan kata “Rakus..kus..kus..Rakus!”
Raksasa bangkit atas kolaborasi Bligungyudha dengan Bayu Cuaca selaku pencipta lirik. Untuk artworknya, Bligungyudha masih berkolaborasi visual dengan Adit Onox – Vokalis Surviving Shiro yang dalam waktu dekat akan launching album dengan komposisi 15 lagu sekaligus.
Raksasa dapat diintip dengar di beberapa platform musik online. Spotify, Itunes, Apple Music, Deezer maupun Youtube Music secara gratis. Untuk mendengarkannya, silakan menuju bit.ly/UUraksasa alias Undang–Undang para Raksasa.
Comments
Post a Comment