Skip to main content

Kangen Outing 10 KM hapus galau Pandemi

Tadi pagi itu sebetulnya pengen banget untuk outing jalan kaki ke pantai Batu Bolong dari rumah, dengan perkiraan jarak sekitar 13 KM jauhnya. Berhubung tahun lalu sudah pernah menjajal jarak sekian, hari minggu pagi juga, mampir ke rumah mertua indah. Cuma sayangnya, gerimis mengundang dari pagi buta jam 5-an, sampai jam 9 kalau tidak salah ingat. Alhasil, aktifitas olahraga harian kembali dilakoni di teras atas sambil mengikuti irama musik Gary Glitter yang jadi ost Joker tempo hari.

Ada rasa kangen sebenarnya untuk jalan-jalan ke luar rumah hari Sabtu atau Minggu pagi seperti dulu. Menuju tempat-tempat tertentu sambil menikmati sepinya jalan raya Kota Denpasar masa-masa pandemi begini. Karena pada akhirnya, rasa bosan itu datang setelah selama 3,5 bulan berturut-turut tanpa jeda, memenuhi tantangan harian 10ribu langkah.

Salah satu efek samping selama melakoni aktifitas ini adalah telapak kaki bagian yang depan, area yang menunjang semua jari kaki terasa kebas saat durasi olah raga mulai lebih dari satu jam konstan. Minimal ya wajib istirahat dulu sepuluh menitan, sebelum lanjut lagi. Sementara itu, jika dulu darah pada kuku kaki telunjuk kanan dan kiri sempat mati dan menghitam, lantaran ukuran dalam sepatu agak sesak mengingat tipe telapak kaki cenderung melebar, sekarang yang mengalami hal sama adalah jempol kaki kanan. Sempat menghitam, kering dan keras. Meski sudah dipotong secara berkala, dan menumbuhkan bagian kuku yang baru, tetap saja bagian yang tumbuh mengalami hal yang sama.

Akan tetapi bisa dikatakan, secara fisik nyaris tak ada lagi gejala Diabetes yang muncul sebagaimana dahulu. Gatal dan kulit yang memerah pada area tulang kering kedua kaki, ataupun benjolan yang muncul di berbagai tempat, juga perubahan kulit kepala dan tengkuk, rasanya sudah gak pernah dirasakan lagi semenjak rutinitas ini dilakoni setiap hari. Hanya rasa kantuk kerap datang di siang hari mengingat aktifitas olahraga lebih sering dilakukan di pagi hari.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p