Skip to main content

Cerita Perjalanan menuju National Gathering SmartFren Community Leaders di Bogor

Semua kebutuhan Akomodasi dan Perjalanan ditanggung penuh oleh SmartFren Telecom

Informasi tersebut cukup mengagetkan saat Mas Dani, Head of Community Development sharing info terkini di WAG Leaders SF Community, satu komunitas yang berisikan beberapa Leaders SF Community dari berbagai kota dan provinsi yang telah dibentuk sejauh ini. Adapun agenda kali ini berkaitan dengan National Gathering SmartFren Community Leaders yang akan dilaksanakan hingga hari Minggu besok di Pancawati Caringin Bogor, Jawa Barat. Satu destinasi yang kalau tidak salah ingat, belum pernah saya injakkan kaki hingga saat ini.

Ada sedikit kekhawatiran di awal perjalanan. Mengingat Bogor, termasuk salah satu dari 3 kota besar di Indonesia yang masuk dalam kategori Intoleran.
Namun ketika pikiran dibawa ke arah lain bahwa agenda ini bakalan diHandel oleh salah satu Jaringan terBesar di Indonesia, saya pun optimis jika perjalanan hingga balik pulang nanti, bakalan bisa berjalan dengan baik.

Tiket keberangkatan dan balik sudah ditangan. Rundown acara dan jadwalpun sudah dibagikan. Sayangnya beberapa kelengkapan yang wajib dibawa baru di-share H-1 keberangkatan, malam hari pula. Saat dimana saya sudah tertidur pulas gegara pemadaman listrik dan pengaruh obat batuk demi menjaga kesehatan selama di perjalanan. Alhasil, pagi usai mandi, semua barang yang sudah siap packing dalam tas ransel, kembali dibongkar ulang demi memasukkan beberapa kelengkapan yang disesuaikan dengan saran dari tim SmartFren Community semalam.

Lion Air JT 11, seat 6A.

Berangkat take off sedikit terlambat dari jadwal, meski tergolong mendahului saat akan masuk ke pesawat udara. Sempat kepikiran bakalan panas dan gerah dalam jangka lama, lantaran AC penyejuk, dimatikan selama menunggu pesawat mendapat giliran terbang dari ATC. Sekitaran setengah jam menunggu, dan tiba-tiba saya sudah tersadar di ketinggian udara.

Ini adalah perjalanan kali pertama, yang tidak ada kaitannya dengan Dinas kerja, dan dilakoni sendirian.
Terbiasa bersolo karir, memang jadi lebih bebas mau kemana-mana nya sebelum masuk ke ruang tunggu.
Termasuk urusan transport dan jadwalnya.

Tiba di bandara Soekarno Hatta dengan baik, sayapun memanfaatkan jasa taksi Golden Bird seperti biasa, dan langsung menuju Sabang mengingat ada agenda Launching iPhone XS dan XR yang infonya sudah dimulai.
Nekat pilih taksi model begini, bukan Grab ya biar bisa tidur aman dan cepat sampai tujuan. Kan ada jaminan mutunya mereka.

Nyampe di Sabang, beberapa artis yang endorse ponsel iPhone pun pada sliweran. Yang mana gak satupun saya ketahui namanya.
Yeah, maklum. Jarang nonton infoTAIment lah.
Tapi bersyukur banget bisa nyampe sini dalam waktu yang gak telat-telat amat. Meski untuk bisa nyambung satu sama lain sesama Leaders SmartFren Community, masih cukup kagok lantaran saya masih tergolong anak bawang disini.
Pengen tau apa aja agenda gathering nasional kali ini ?
Tunggu deh info selanjutnya.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian