Skip to main content

#HPjadul Tungsten T PDA Palm with Grafity Area

Jauh sebelum era PDA konvergensi begitu bergema dengan kehadiran nama-nama besar macam HTC, Dopod atau O2 yang rata-rata telah mengusung sistem operasi Windows Mobile lengkap dengan belasan fitur dan fungsi tambahan, adalah Tungsten T yang pada bulan November 2002 dirilis sebagai salah satu perangkat PDA murni berbasiskan os Palm. Kehadirannya tentu saja bersaing dengan beberapa perangkat Windows Phone PocketPC yang masih mengadopsi seri 2002 CE.

Tungsten T, merupakan salah satu perangkat digital assistant yang dirilis bagi para pengguna dari kalangan pebisnis Jaman Old dan tentu saja sudah mendukung layar sentuh dengan resolusi standar saat itu. Kelahirannya dibesut oleh tangan dingin para desainer teknis Palm di Illinois dengan kode seri pengembangan M550. Perangkat pertama yang dibenamkan os Palm v.5.

Kapasitas internal storagenya bisa dikatakan cukup terbatas yaitu sekitar 16 MB saja, dengan lubang colokan headphone jack 3.5 mm juga dukungan microphone guna fungsi voice memo dalam menunjang pekerjaan para penggunanya.

Desain yang tergolong unik pada Tungsten T ini adalah dibenamkannya Grafity Area pada sisi bawah layar utama, yang dapat ditemukan apabila bodi perangkat digeser laiknya konstruksi sebuah ponsel bermodel slider. Hal ini dijelaskan oleh pihak Palm, bahwa rata-rata pengguna PDA lebih banyak yang menggunakan perangkatnya hanya sebagai data viewer, dan masih tergolong jarang untuk proses penginputan data.

Kesuksesan minat akan perangkat Tungsten T, diikuti pula dengan kehadiran seri T lainnya seperti T2 yang dirilis pada bulan Juli 2003 dengan harga jual yang lebih murah, T3 pada bulan Oktober 2003 serta seri T5 pada bulan Oktober 2004 silam.

#pda #touchscreen #palm #technology #grafity #phone #personal #digital #assistant
#HPjadul #Tungsten

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p