Skip to main content

Mengenal SmartFren, Membangun Kembali SmartFren Community

Sesaat setelah launching iPhone XS dan XR di galeri SmartFren kantor Sabang, beberapa Leader SmartFren Community yang telah sampai lebih dulu, digiring ke ruang belakang bareng Mas Dani Head of SmartFren Community Development untuk mendapat pengarahan awal sambil menunggu kedatangan rekan leaders lain yang masih terhambat macet dalam perjalanan.

Sesi pertama diisi oleh Pak Munir Syahda Prabowo, Vice President Network Smartfren yang menyampaikan garis besar jaringan SmartFren pasca peluncuran 4G LTE beberapa waktu lalu, serta upayanya menuju tahapan pre 5G.
Pada Jaman Now, sebagaimana halnya yang telah disampaikan saat gathering chapter Bali tempo hari, kehadiran SmartFren saat ini difokuskan untuk menyasar generasi milenial, yang mana sebagian besar telah menggunakan platform mobil dalam mengakses jaringan SmartFren, menginginkan semua informasi bisa didapat secara cepat, instant dan realtime, serta cenderung lebih inovatif dan kreatif menciptakan konten, dan tidak loyal pada satu jaringan saja.
Untuk bisa menjangkau hal tersebut, SmartFren sudah berupaya dengan menyediakan perangkat gadget yang canggih namun terjangkau, jaringan komunikasi yang bisa lebih luas, cepat dan dapat diakses dimana saja, serta paket data dan kuota yang bervariasi, menyesuaikan dengan kebutuhan user.

SmartFren Community sendiri diharapkan dapat menumbuhkan kreatifitas di tiap kota tempat asal masing-masing, menjadi sebuah komunitas yang aktif serta dapat meng-edukasi pengguna di sekitarnya akan image SmartFren yang kini sudah melepas identitas CDMA, EVDO ataupun 3G GSM-nya.

Soal Komplain, Pak Munir tidak menutup mata bahwa ada banyak keluhan yang disampaikan oleh para pengguna dari berbagai kota, namun demikian datangnya tidak dari keseluruhan kota besar dimana jaringan SmartFren sudah tertanam didalamnya. ‘Teknologi gak mungkin 100% clean’. Pungkasnya menutup sesi pertama.

Sesi selanjutnya ada Mas Ansis dari Digital Channel of Community yang bertugas untuk menggaet komunitas baru, utamanya yang ada kaitan dengan aktifitas online dan kabarnya dalam waktu dekat bakalan memperkenalkan fitur baru di SmartFren Telecom yaitu SmartFren Club yang nanti diulas secara terpisah.

Sementara itu, dalam sesi lain ada pemaparan dari General Manager VAS SmartFren Mas Febrian Anas yang ditugaskan pada area Digital Service, sedang berupaya menyelesaikan project baru Smart Music Apps yang memiliki fitur dimana pengguna SmartFren bisa membuat banner sesuai mood saay memainkan playlist favoritnya dan dishare ke banyak akun sosial media yang dimiliki.

Dan gak seru kalo pas lagi sesi pembelajaran tentang SmartFren begini, beberapa Leaders sekaligus Founders yang sedari awal menjaga gawang di beberapa akun sosial media, belum bisa bekeluh kesah, curhat soal jaringan SmartFren yang belakangan ajrut-ajrutan, termasuk produk dan Aplikasi My SmartFren yang di handel tuntas oleh Mas Nasto.

Menukik ke pemaparan soal Digital Marketing, ada Mbak Riana Darmaranti yang banyak bertukar pikiran serta memberikan pe-er bagi tim SmartFren Community dalam mengelola konten digital pada 3 akun sosial media utama yaitu Instagram, FaceBook dan Twitter. Mbak Riana juga sedang mencoba mempopulerkan beberapa hastag yang sekiranya bisa memviralkan brand SmartFren di dunia maya seperti misalkan #DramaKuota tempo hari.

Sebelum sesi hari pertama ditutup, Pak Roberto Saputra, Chief Brand Officer SmartFren Telecom berharap dengan diperkuatnya media SmartFren Community melalui beberapa leader yang diundang dari 20 dari 23 Kota minus Makasar, Medan dan Subang, mampu menciptakan Brand Fans dengan arahan dari community di masing-masing kota asal. Tentunya tetap menyasar potensi generasi millenials serta membangkitkan enterprenurship, kewirausahaan atau menjadi social influencer.

#GoUnlimited #SmartFrenCommunity #4GLTE

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p