Skip to main content

Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1932

Tak terasa setahun sudah terlewati, tahun dimana begitu banyak hal yang terjadi dan ditumpahkan, baik dalam lingkup keluarga besar hingga personal. Demikian pula halnya dengan Umat Hindu. Setahun penuh dilewati dengan berkarya dan ber-yadnya.

Di tahun baru Caka inilah, umat Hindu dimanapun mereka berada dengan gembira menyambutnya dengan kesunyian alam atau dikenal dengan Hari Raya Nyepi. Satu hari dimana umat Hindu menerapkan empat pantangan yang tak boleh dilakukan. Amati Geni (tidak menyalakan api –termasuk cahaya), Amati Karya (tidak melakukan pekerjaan apapun), Amati Lelungan (tidak bepergian kemana-mana) dan Amati Lelanguan. Kembali pada titik Nol, kata orang. Bisa juga diartikan kembali pada pikiran yang kosong setelah selama setahun dipenuhi dengan hal-hal yang bersifat duniawi.

Nyepi merupakan salah satu hari yang disucikan oleh Umat Hindu,  dimana selama proses Hari Raya Nyepi ini biasanya Umat Hindu melaksanakan Tapa Brata atau berpuasa, dari tingkatan paling rendah 12 jam, 24 jam hingga 36 jam. Tidak makan dan minum dan tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Agama. Namun jangan salah sangka, tujuannya bukanlah menghapus dosa, namun menenangkan pikiran dan kembali ketitik Nol tadi. Titik dimana Umat Hindu akan memulai hari dengan aktifitas yang semestinya ia laksanakan.

Sayangnya belakangan sebagian Umat Hindu tak lagi mampu melaksanakan kewajibannya tersebut, dan memanfaatkan proses Hari Raya Nyepi untuk mabuk-mabukan, berjudi (maceki) dan saling mengunjungi antar keluarga. Ada juga yang kebablasan memasak dan menyiapkan makanan secara berlebihan atau memborong isi swalayan seakan-akan kehidupan akan terhenti sejak saat itu. Tentu saja harapan saya jangan sampai sejauh itu.

Nyepi saya rasa sama saja dengan hari yang lain, hari yang sama sekali tak patut kita khawatirkan, lain hal apabila ada kerabat yang meninggal atau malah kelahiran anggota keluarga baru. Hari yang sama, kurang lebih begitu. Hanya saja, khusus satu hari ini, kita sebagai umat Manusia kembali berserah pada alam, pada-Nya, pada yang menciptakan seisi bumi ini. Kita sebagai umat manusia diharapkan dapat sedikit merenung akan apa yang sudah kita lakukan sebelumnya dan berharap esok akan kembali menjadi lebih baik lagi.

Bagi mereka yang mengenal dunia maya, apalagi yang melakukannya hanya sebatas hobby, entah nge-BLoG, tweet atau FaceBook-an, saya rasa bisa saja khusus pada satu hari itu tidak melakukan aktifitasnya, tidak terkoneksi dengan internet, tidak update status atau update tulisan dan lain-lain. Kira-kira bisa gak ya ???

Bagi sebagian lainnya, Nyepi bisa jadi kemudian menjadi inspirasi. Lahirnya ‘World Silent Day’, satu hari dimana dalam selama 4 (empat) jam, kita sebagai umat manusia diharapkan berkenan menghentikan segala aktifitasnya. Untuk memberikan ruang bagi alam dan kesunyiannya. Tidak jauh berbeda bukan ? namun hanya untuk 4 (empat) jam saja.

Selamat Tahun Baru Caka 1932, Selamat merayakan Hari Raya Nyepi bagi seluruh Umat Hindu khususnya dan Umat Manusia umumnya. Semoga ditahun yang akan datang kita sebagai Umat-Nya mampu berbuat jauh lebih baik lagi dari hari ini.

Salam dari PuSat Kota Denpasar, PanDe Baik beserta keluarga.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian