Skip to main content

Hari Pertama Pendidikan e-Procurement LKPP - LPSE

Meninggalkan istri dan si kecil MiRah selama 5 hari ke luar daerah sebenarnya bukan ide yang bagus, namun demi tugas dan kewajiban yang telah direncanakan jauh-jauh hari, mau tidak mau semua harus dijalani dengan baik.

Tiba di Bandara Cengkareng sekitar pukul setengah tujuh pagi waktu setempat sedikit lebih lambat dari perkiraan lantaran jadwal keberangkatan pesawat yang harus menunggu bebearap penumpang yang terlambat sampai. Untuk ukuran Kota Jakarta bisa jadi sudah terlalu siang untuk memulai sebuah aktifitas perjalanan. Rombongan akhirnya tiba di lokasi pendidikan sekitar pukul setengah sepuluh waktu setempat setelah menyempatkan diri untuk sarapan pagi disebuah rumah makan Padang daerah Tangerang.

Pendidikan kali ini difokuskan untuk mempelajari pengenalan sebuah sistem baru yang akan digandengkan dengan Proses Pengadaan Barang dan Jasa pada masing-masing Pemerintah/Daerah setempat yang berbasis IT (Teknologi Informasi). Sebagai trainer dibantu oleh tim LKPP – LPSE yang berada di lantai 7/8 gedung Smesco Indonesia Jalan Jend.Gatot Subroto Jakarta. Sedianya pendidikan akan berlangsung selama 4 (empat) hari sedari pagi hingga pukul 5 sore. Rupanya proses Pendidikan ini tak hanya diikuti oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Badung, tapi juga dari Ende Flores, Gorontalo dan Banyuwangi.

Untuk mendukung proses pendidikan rupanya pihak LKPP – LPSE sudah mempersiapkan 2 (dua) ruangan dimana masing-masing terdapat 10-12 pc yang sudah terhubung dengan Internet dan Server setempat, diperuntukkan bagi masing-masing peserta. Kendati fungsi utama dari masing-masing pc tersebut adalah pelatihan, rupanya untuk akses internet keluar masih dilakukan KECUALI akses menuju jejaring sosial FaceBook tentu saja. Hehehe…

Hari pertama pendidikan e-Procurement dapat saya katakan berjalan sangat baik mengingat antusiasme masing-masing peserta untuk mengetahui sejauh mana jangkauan dari sistem ini sangat besar, semoga apa yang kami harapkan sejak awal dapat terwujud dengan baik. Salam dari Kota Jakarta.

NB : Sayangnya secara pribadi agak terganggu dengan sinyal operator Seluler milik Telkom Flexy yang sedari mendarat di Cengkareng hingga tulisan ini dimuat belum juga berfungsi normal. Still ‘Searching Network… waaaahhh…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian