Skip to main content

Rajin Minum Air Putih yuk

Dalam sehari saya bisa menghabiskan 3-4 botol air kapasitas 1.5 liter secara rutin, dan belum termasuk dengan konsumsi air mineral saat mengikuti rapat, bertamu dan agenda lain yang tidak memungkinkan untuk membawa serta botol segede gaban ini. Jadi kalaupun sesuai anjuran kesehatan yang selama ini dipercaya bahwa setiap manusia membutuhkan minimal 8 liter air dalam sehari, apa yang saya lakukan, sudah mirip-mirip-lah kurang lebihnya.

Minum air putih untuk menjaga kesehatan, kerap dianjurkan oleh orang-orang yang bergerak dalam bidang yang sama, ataupun mereka yang sudah pernah kena batunya, lalu bertobat dan menjalani terapi minum air putih, dan berhasil.

Saran paling sering yang saya terima adalah minum air pagi hari setelah bangun tidur, sebelum makan, saat lelah, usai berolahraga ataupun konsumsi lebih banyak saat sakit, utamanya panas dalam. Dalam kondisi hangat atau suam-suam kuku.

Minum air putih dalam jumlah yang banyak, infonya gak semua orang mampu melakukannya. Apalagi bagi mereka yang baru mencoba untuk mengikuti saran maupun keinginan penyembuhan dari sakit yang diderita. Ada rasa mual yang muncul katanya. Namun bagi mereka yang sudah terbiasa, minum air jadi satu kewajiban mutlak setiap hari dengan kapasitas tertentu sesuai kebiasaan yang dijalani.

Saya sendiri sebenarnya memiliki motivasi tertentu untuk menkonsumsi air putih sedemikian banyak. Dari keinginan untuk menjaga kesehatan pribadi jangka panjang, harapan untuk tetap segar dan bersemangat menjalani hari, juga untuk menjaga kestabilan Hb darah saat jadwal donor darah tiba saban 2 bulan.

Aniway, ternyata standar kebutuhan konsumsi air putih setiap harinya itu 8 gelas sodara-sodara, bukan 8 liter.
Hanya 8 gelas dengan kapasitas berapa gitu, yang total jadi 2 liter saja.
Ternyata yang saya konsumsi jadi cukup banyak ya ?

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p