Skip to main content

Ngumpul Lagi

Ada rasa syukur yang terucap di pagi ini sejak semalam, mengingat keluarga kecil kami bisa berkumpul kembali dalam keadaan sehat dan luar biasa.

Bapak dan Ibu hanya memiliki tiga anak. Semuanya sudah menikah dan memberikannya cucu yang emejing bagi orangtuanya masing-masing. Sayangnya tahun 2013 lalu, anak ke-2 sekaligus anak perempuan satu-satunya, meninggal dunia akibat kanker lidah. Meninggalkan suami dan anak laki-laki yang kala itu masih duduk di bangku SD.
Sementara dua anak laki-laki beliau, tinggal di kota atau tempat yang berbeda. Satunya sukses melanglang buana ke luar negara dan memilih berdiam di negara bagian yang infonya tergolong diminati banyak orang untuk tinggal, satunya lagi memilih diam di tanah kelahiran mengurusi kedua orangtua dan ngayah banjar.
Dalam perjalanan, disapp besar yang mampu meramaikan siang dan malam hari di lingkungan rumah, namun setidaknyapqqq0qlql,
sejalan sampai ajal menjemput nanti.

Kepulangan anak sulung bapak dan ibu kami, memberi beberapa pekerjaan rumah yang harus saya siapkan sehingga mereka bisa nyaman saat berada di Bali hingga awal April mendatang. Paling urgent rasanya sih soal menyediakan koneksi internet, mengingat kartu sim yang mereka gunakan diluar sana, bakalan mengenakan biaya besar jika digunakan disini.
Bersyukur, modem lama milik SmartFren seri M6 masih bisa menyala, dan bisa digunakan dengan melakukan pergantian kartu sim bawaan dengan perdana biasa, lantaran sim card lama tak aktif lagi karena lama tak difungsikan.

Sementara Bapak dan Ibu, fokus ke penyiapan rumah tinggal dan ruangan yang nantinya akan dipakai untuk tidur dan beristirahat. Lagi-lagi kami bersyukur, karena baru saja beberapa hari sebelum mereka memutuskan untuk pulang ke Bali, bangunan tersebut baru saja selesai diRenovasi. Dari kamar mandi, atap hingga ruang makan yang disulap jadi lebih lapang.

Kedatangan kakak sendiri di rumah ini, adalah impian saya sejak masa sekolah dulu. Hingga sekarang pun masih punya keinginan agar mereka bis stay selamanya di Bali, gak balik ke Kanada lagi. Cuma memang kasihan juga kalo kelak mereka terkendala dalam urusan pekerjaan dan peluang besarnya di luar sana.
Saat ini, semoga saja mereka berempat bisa betah tinggal di rumah, sembari mengikuti agenda upacara yang sedianya akan dilakukan dua hari kedepan.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p