Skip to main content

Memecah Catatan My Personal Best Samsung Health

‘Sebenarnya hari ini jadi waktu yang bagus buat berjalan-jalan hingga ke banjar, mumpung lalu lintas sepi…’ celetuk sepupu saat melihat saya mengelilingi halaman rumah dari pintu pagar depan hingga natah merajan. ‘Gile lu Ndrok…’

Terbiasa melakoni rutinitas pagi juga sore untuk berjalan kaki dengan cepat, membuat badan jadi terasa kaku gegara belum sempat ditempa sejak tadi. Sementara aktifitas sesempatnya macam begini, cukup menyulitkan ruang gerak berhubung tak leluasa meregangkan badan.

Mencatatkan aktifitas fisik dengan bantuan aplikasi Samsung Health secara manual ataupun otomatis, memberikan gambaran pencapaian harian kita secara berkala.
Saya masih ingat catatan terbaik saya di bulan lalu untuk jarak terjauh yang pernah ditempuh sekitar 6 km-an, tepatnya saat berjalan hingga wilayah Cerancam dan Benculuk, sabtu pagi beberapa waktu lalu. Terpecahkan dengan pencapaian hingga 9 km-an, saat dibawa keliling kota Denpasar dari Gerenceng hingga Renon. Yang unik, rasa capeknya jadi tidak terasa seperti sebelumnya.

Beda lagi dengan jumlah langkah yang ditempuh seharian. Dicatatkan secara akumulasi dari pagi hingga petang.
Dulu masih bisa berbangga ketika angka menunjukkan 15K langkah saat hari Jumat tiba. Pagi krida olah raga kantor, sore jika sempat lanjut ke lapangan puputan. Makin bertambah ketika diselingi jalan-jalan siang pada hari yang sama.
Meningkat pada jumlah 25K saat aktifutas berjalan kaki mulai merambah ke jalan raya. dan itu dilakukan pada hari yang sama. Jumat.
Terpecahkan saat Ida Betara sesuhunan melancaran ke batas desa, Kajeng Kliwon beberapa hari lalu, yang memaksa tambahan aktifitas berjalan kaki di malam hari sepanjang 3 km-an. Lengkap sudah.

Sedangkan Durasi yang dicatatkan pada catatan personal Samsung Health merupakan waktu yang diluangkan untuk melakukan aktifitas secara konstan dan berkesinambungan dalam sekali waktu. Saya mencatatkan sekitar 90an menit saat berkeliling kota tempo hari.

Catatan ini kedepannya akan terus berkembang. Saya yakin itu. Mengingat aktifitas yang sejauh ini sudah pernah direkam sebagai history aplikasi, belum seberapa banyak dibandingkan aktifitas sebenarnya.
Semoga bisa membuat kesehatan tubuh yang jauh lebih baik lagi.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p