Skip to main content

Life Begins at 40

Quote diatas yakin banget kerap didengar bagi mereka yang sebentar lagi bakalan menginjak usia kepala 4. Yang kata orang, biasanya bakalan menapak ke Puber Kedua. Saya salah satu diantaranya.
Widiiih…

Diantara Rekan seangkatan, baik itu sekolah dasar, menengah pertama, tingkat atas hingga kuliah, saya termasuk yang usianya paling muda. Ya, diantara semua teman sekelas. Penyebabnya ya ukuran tubuh yang kelewatan di masa kecil padahal secara usia sebetulnya belum pantas masuk ke jenjang pendidikan. Tapi karena dianggap mampu mengikuti, maka saya pun diteruskan melanjutkan sekolah oleh guru-guru jaman old.

Adalah seseorang yang saya kagumi, dalam arti positif, mengingatkan hal itu. Bahwa ketika Pria menginjakkan usianya pada Kepala 4, para Istri sebenarnya sudah harus lebih berhati-hati pada lingkungan sosial suami, mengingat pada fase ini biasanya sang Pria berada pada posisi mapan, dan jauh lebih baik dibanding saat muda dahulu. Secara Finansial maupun Penampilan.
Jadi Istri harus lebih berhati-hati mengingat Godaan dalam Rumah Tangga biasanya muncul pada segmen ini.

Life Begins at 40.
Jadi ada benarnya juga Quote diatas.
Masa Puber Kedua yang dikatakan orang rupanya menjangkiti saya jua akhir-akhir ini. Meski tidak bermaksud membenarkan, tapi ya demikianlah adanya.
Dimana secara Finansial, secara umum bisa dikatakan jauh lebih baik pasca kebijakan Bupati Badung menaikkan TPP atau Tunjangan Penghasilan Eselon IV setingkat Kepala Seksi sebesar 7,1 Juta bersih setiap bulannya. Itu baru sekitar 70% dari Total yang sisanya dibalut dalam bahasa e-Kinerja dan akan diberikan setiap 3 bulan sekali, bergantung pada absensi harian dan pencapaian Kinerja Pegawai masing-masing. Ditambah Gaji dan Uang Makan, kalo ndak salah hitung, seorang Kepala Seksi di lingkungan Kabupaten Badung Golongan III bisa membawa pulang uang bersih sekitar 11-12 Juta tiap bulannya. Lumayan bukan ?
Lalu secara Penampilan ya memang jadi jauh lebih peduli mengingat bekalnya ada. Hehehe…
Namun sejauh ini ya syukurnya istri selalu mendukung aksi pembelian fashion murah meriah yang sebagian besar dilakukan via Online. Diwajarkan mengingat secara Ukuran, saya tergolong susah mencari padanan yang pas di badan.
Jadi sekalinya Nemu yang disuka, ya diambil saja.

Sementara kalo dilihat dari Puber Kedua ketertarikan pada Pasangan, gimana hayo ?
Kelihatannya sih iya. Cuma karena sudah tahu batasannya, ya ndak sampai berlanjut jauh lah kalau bisa. Hanya sebatas melihat atau mengagumi saya pikir ya sah sah saja, selama tidak berlanjut ke soal rasa apalagi hubungan fisik. Bisa berabe nantinya bahtera rumah tangga.
Maka itu ya masuk akal juga quote ‘Life Begins at 40’tadi.

Kira-kira apakah kamu termasuk salah satu diantaranya ?

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p