Skip to main content

Dari Lapangan ke Lapangan, Turun ke Jalan Raya

Melakoni aktifitas berjalan kaki dengan tempo yang cepat namun konstan, cukup memberi arti tersendiri dalam sekian kali perjalanan sejauh ini.
Bosan sendiri, pada akhirnya.

Jika untuk mengitari lapangan Lumintang Taman Kota sisi utara membutuhkan waktu sekitar 4-5 menitan satu putarannya, Alun-Alun Kota Denpasar dengan track yang sedikit lebih panjang, membutuhkan waktu 7-8 menitan tergantung kecepatannya. Sementara Lapangan Niti Mandala Renon yang sepertinya memiliki keliling sekitar 1 Km lebih butuh waktu sekitar 15 menit sekali putaran.
Sehingga, dengan waktu tempuh satu jam, kurang lebihnya sudah bisa diperkirakan jumlah putaran yang bisa dilakukan, dan itu… amat sangat membosankan, jika dilakukan berulang.
Jadi tidak salah bila keputusan sejak minggu kemarin, langsung diambil.
Turun ke jalan raya.

Tidak ada Target tertentu yang dibuat sejak awal memulai perjalanan. Hanya mencari rute yang tak biasa agar suasananya bisa memberi semangat baru dalam beraktifitas kelak.
Dari memutari sekolahannya Mirah, berkembang ke GOR Ngurah Rai, lalu pasar Kereneng, ke arah timur, belok di jalan Plawa. Setidaknya sudah 3-5 kali dilakoni.
Lalu ada rute mengitari Les Anemone-nya Intan, putri kedua saya, ke arah timur di jalan Ratna atau ke arah Barat, Lapangan Lumintang sisi Selatan. Pernah juga sekitar 2-3 kali dicoba.
Mengambil jalur yang sedikit lebih jauh ke Cerancam-Binoh lalu menyeberang jalan Gatot Subroto menuju Benculuk, hanya sempat 2 kali saja dalam sebulan terakhir.
Sedangkan tadi pagi, mengambil jalur barat ke Gerenceng-Gajah Mada-Suci-Matahari-Renon, memberikan jarak tempuh terpanjang yaitu 9,28 Km, sejauh ini. Cukup melelahkan namun senangnya bukan main.

Selain memberi suasana baru sebagaimana harapan di awal, banyak juga pengalaman unik disepanjang jalan yang dilalui. Dari melihat orang berantem, kecelakaan akibat salah berlalu lintas, hingga menolong ibu-ibu yang terjatuh gegara membawa banyak barang diatas sepeda motornya. Bisa juga bertemu orang-orang baru hingga kawan lama secara tak sengaja. Bahkan ada juga yang diabaikan begitu saja tanpa tahu siapa yang menyapa.

Kalian pernah melihat saya di jalan sebelumnya ?

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p