Skip to main content

Mager oi

Dua hari ini saya beneran mager, memilih gak ambil rutinitas olah raga dan juga kewajiban nyapu ngepel, lantaran mata rasanya pengen menyatu di bantal guling aja sejak pagi. Tapi apa daya yang namanya agenda tetap muncul sampai sore dan malam kemarin. dan bersyukur pada akhirnya bisa menyelesaikan semua dengan baik.

Jadi ceritanya hari Minggu sejak pagi tadi sudah menetapkan hati untuk fokus ke anak-anak dan keluarga. Nyaris dari sejak penunjukan Kelihan Adat bulan Februari lalu sampai hari ini, mereka terlantarkan karena sudah gak pernah lagi diajak jalan-jalan keliling kota bahkan untuk sekedar makan bentar diluar. Disamping soal tambahan penghasilan tempo hari yang lama cairnya juga sih.

That’s why saya mohon ampun kemarin malam pada om Yande yang ingin mengajak saya hadir di Pra Pesamuhan Agung Maha Semaya Pande di Museum Neka Ubud, dan memilih ngajak anak-anak juga istri dan orang tua, sekedar ke luar rumah dan maem bareng mumpung kemarin nambah umur satu angka.

Malam ini pun saya memilih off dari agenda kerja Kelihan Adat, yang mana masih banyak pe-er saya secara pribadi yang belum dikerjakan. Lalu leyeh-leyeh menemani dua bocil di dalam kamar sambil mencandai mereka seperti masa-masa sebelum sibuk-sibuk banjar.

Aksi mager ini sempat ditegur istri juga sore barusan, karena tidurnya udah kayak kebo, lama banget.
Duh… Maafkan Hamba

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian