Skip to main content

Ngulik Film dan #HPjadul

Sejalan dengan hobi mengumpulkan #HPjadul kadang saya suka hunting film-film aksi yang dirilis pada tahun kisaran dimana ponsel-ponsel jaman dulu itu dilepas ke pasar global, untuk mengetahui penampakan mereka pada scene aksi sang jagoan, kira-kira pake ponsel model apa.

Misalkan macam John Statham yang tergolong rajin tampil menggunakan ponsel Nokia. Dari seri 8910 pada cerita Transporter 2, lalu ada seri 8800 di Transporter 3, dan seri E52 saat berperan jadi Mekanik. Sementara itu si James Bond Daniel Craig, lebih menyasar ke sejumlah seri ponsel miliknya Sony Ericsson sebagaimana halnya dengan film milik Adam Sandler dalam peran Zohan.

Sementara ponsel lipat seri RAZR nya Motorola paling banyak terlihat digunakan seperti pada film Wild Hogs yang dipegang oleh John Travolta, trus muncul juga di film konspirasi harta Amerika yang diperankan oleh Nicholas Cage, juga film aksi Bourne Identity yang diperankan oleh Matt Damon.

Beda lagi dengan perangkat-perangkat telekomunikasi versi jadul macam PDA miliknya HP, atau Palm Treo 180 tampak hadir di salah satu seri Bourne versi awal. Begitu juga dengan Nokia Bata dalam sebuah scene Mission Impossible adedan dalam kereta. Juga model miliknya Siemens ME45.

dan terakhir ada juga penampakan perangkat canggih masa kini besutan Apple macam iPhone, iPod, iPad ataupun MacBook yang hadir di sejumlah film rilis belakangan.

Akan tetapi, ada satu seri ponsel kenamaan yang juga dipergunakan oleh sang aktor utama di sepanjang film, dari awal hingga akhir. Dan tampaknya, tujuan cerita film itu sendiri memang untuk membanggakan seri satu ini dengan segala kelebihan yang dimilikinya saat itu.
Nokia 6600 pada film Cellular, bergenre Thriller yang dibintangi oleh sang Kapten Amerika, Chris Evans.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p