Skip to main content

Curhat Malam Minggu

Menjadi orangtua dengan anak remaja yang belum bisa mandiri dilepas berkendara sendiri menuju tempat-tempat yang diinginkan, kadang menjadi sebuah dilema saat orang membutuhkan kehadiran kita di satu tempat lainnya dengan berbagai macam kepentingan.

Dan uniknya ada yang menganggap bahwa hal-hal seperti ini merupakan perkara remeh dan kecil jika dibandingkan dengan prioritas kegiatan yang sedang mereka jalankan.

Masih bisa menyerahkan tugas tersebut pada istri, yang notabene sebenarnya sudah direpotkan dengan berbagai macam tugas rumah tangga lainnya sejak dini hari saat saya masih terlelap. Atau bahkan bisa dicarikan jasa pengantaran bahkan bantuan saudara, yang bisa jadi malah mereka sendiri gak tahu lokasi tujuan yang diinginkan si anak remaja. Ya memang susah.

Maka itu saya memilih untuk menjalani resiko yang telah diambil sejak awal terdahulu, dan menomorduakan kepentingan lainnya yang bisa jadi kelak akan mengangkat derajat saya di mata masyarakat. Cuma bagi saya, Keluarga adalah priotas Pertama saat semua kepentingan mulai berbenturan pada jadwal yang sama.

Mengambil keputusan untuk menikah, memiliki anak, mendidik dan menjaga juga merawat mereka hingga remaja sampai seperti sekarang ini, termasuk harus membagi waktu dan rutinitas dengan pasangan akan segala hal sebab akibat yang ditimbulkan dari pernikahan itu.

Jadi Mohon Maaf ya Gaes, kadang saya gak bisa merapat ke undangan kalian tepat waktu. Bahkan keseringan malah tidak sama sekali. Bukannya sok sibuk, tapi memang begitu resiko menjadi orangtua. Itupun kalau kalian berada dalam situasi yang berbeda, bisa jadi karena memang belum waktunya saja. ‘Maluan ken durinan gen’ kalau kata orang.

Aniway, perjalanan saya hari ini yang dicatatkan oleh aplikasi Google Maps,  hanya berada di seputaran Kota Denpasar, tapi bolak balik mengantarjemput anak sekolah dan beraktifitas di hari libur kerja, jujur saja tidak kalah melelahkan my friend. Apalagi belum termasuk dengan aktifitas sebagai pribadi sebagai upaya menjaga kesehatan diri sendiri, berbagi kewajiban mengurus rumah tangga, dan juga menjalankan kewajiban lainnya yang sudah terlanjur melekat.
Kadang yang namanya waktu luang menjadi hal berharga untuk dilewatkan dengan aktifitas tambahan lainnya yang bisa jadi menguras waktu dan pikiran juga tenaga. Sehingga saya merasa lebih baik semuanya dimanfaatkan untuk beristirahat atau mengembalikan hutang kebersamaan dengan anak-anak yang saat ini sudah makin berkurang.

Waktu kita masih panjang.
‘Lemahe nu lantang’ kalau kata Istri.
Meski ada juga yang mengatakan ‘Hidup kita ini pendek, jadi manfaatkanlah untuk hal-hal yang berguna’.
Tapi setidaknya apa yang sudah dilakukan sampai hari ini adalah hal berguna bagi diri sendiri.

#CurhatMalamMinggu

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p