Skip to main content

Cerita dari sebuah perjalanan panjang

Perjalanan selama 2 hari kemarin rasanya benar-benar memberi arti bagi saya pribadi, mengingat itu kali terakhir sekendaraan bersama staf yang dahulu banyak membantu, menularkan ilmu, dan berbagi kebersamaan. Dari awal keberangkatan, tiba di tujuan, lalu balik kembali pulang. Bahkan saking gak ingin kehilangan momen, saya gak sempat merekam keriuhan cerita yang didiskusikan sepanjang jalan. Dari perilaku anak, pasangan, masa lalu, hingga keinginan dan harapan masing-masing.
Pada akhirnya, waktu jua yang memisahkan kami.

Saya sendiri gak menyiapkan banyak hal dalam agenda kali ini. Hanya menginginkan suasana yang asyik, santai, dan penuh kehangatan. Bisa jadi karena ini kali terakhir jalan bareng, satu bidang dimana kami bertugas sejak awal, lalu bubar grak lantaran penugasan yang dilimpahkan oleh pimpinan satu bulan lalu. Sedih sebetulnya.
Tapi untuk kepentingan karir dan nasib yang lebih baik lagi, mau tidak mau harus rela dijalani.

Sempat menyayangi konsep perjalanan kali ini. Yang murni mengandalkan tenaga kami pribadi selama proses berlangsung. Namun demikian merupakan hal yang patut saya syukuri, mengingat suasana yang diciptakan jadi lebih akrab tanpa sekat dan batas lagi. Semua tergambar dengan baik, pun termasuk perilaku dan kebiasaan yang sebelumnya tak pernah diperlihatkan secara sadar. Makin membuat kami saling mengenal karakter satu sama lain.

Tujuh tahun berkawan, tak pernah terpikirkan bakalan berpisah oleh waktu dan tempat. Ada rasa bangga pernah menjadi bagian dari hidup dan keseharian mereka. Dan rasanya tak pernah ada rasa marah yang terlontar selama kami terkoneksi dalam setiap aktifitas. Silang pendapat tentu hal yang biasa, tapi kami tetap saling menjaga. Satu hubungan yang unik dalam sebuah komunikasi dunia kerja. Tak seperti yang saya baca di sosial media.

Kini saatnya kami kembali pada rutinitas masing-masing. Berjibaku dengan penugasan dan kawan-kawan yang baru. Untuk satu masa depan yang diharapkan bisa jauh lebih baik. Semoga kelak bisa ngumpul lagi.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p