Skip to main content

Memanfaatkan Ponsel Gantikan Buku Agenda

Setiap kali diutus pimpinan untuk mengikuti undangan rapat atau menjadi narasumber teknis saat kunjungan kerja, bahkan dinas luar kota sekalipun, bisa dikatakan saya jarang sekali membawa buku agenda kedinasan resmi.
Berhubung yang namanya bahan rapat, catatan kegiatan dan banyak hal lainnya sudah tersimpan pada memory eksternal ponsel yang memang selalu setia menemani kemanapun pergi.

Sehingga saat kehadiran saya ditangkap lensa kamera, rata-rata menyajikan gambar laiknya sedang asyik bermain games. Padahal tidak.

Soal kena teguran, biasanya sudah pasti. Akan tetapi saat diklarifikasi atau dijelaskan bahwa yang saya lakukan adalah mencatatkan jalannya rapat atau topik yang dibahas, sebagai bahan notulen, sambil diperlihatkan layar aktifnya, pimpinan rapat pun memaklumi dan mengapresiasi.
Bahkan saat sesi tanya jawab dibuka, sekiranya ada hal mengganjal, bisa langsung tunjuk tangan dan membaca apa yang sudah dicatatkan selama menyimak dari awal.

Ini saya lakukan, karena sudah lama dan terbiasa menggunakan papan ketik pada layar ponsel untuk mencatatkan banyak hal termasuk tulisan atau postingan blog termasuk draft laporan, ketimbang menuliskannya di buku agenda atau menunggu waktu saat sudah berhadapan dengan layar pc atau notebook.

Konsekuensinya, aplikasi note pada ponsel wajib dibersihkan catatannya secara berkala. Agar tak sampai menumpuk panjang dan banyak. Untuk catatan yang sudah saya alihcatatkan menjadi bentuk laporan atau notulen, biasanya saya hapus dari daftar. Hanya yang penting dan sekiranya diperlukan dalam pertemuan lanjutan saja yang disimpan. Meski terkadang, ada juga yang diPost sebagai tulisan pada Blog jika dipandang sesuai.

Bersyukur, sejauh ini cukup jarang aktifitas dengan layar ponsel selama jalannya rapat atau pertemuan, terkena masalah. Baik ponsel hang, mati kehabisan daya, bahkan mati total saat digunakan.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p