Skip to main content

Rahajeng Pagi Pagerwesi 3 Februari

Rahajeng Semeng, Rahajeng Rahina Pagerwesi

Pagi ini saya off mebanten pekideh. Tugas tersebut digantikan oleh istri yang sudah mengambil alih pekerjaan dari saat saya masih berolahraga pagi di teras atas. Saya hanya diminta mengambil betutu liku di jalan gatsu pukul setengah tujuh bareng anak-anak, lalu membantu proses penyiapan banten sambil menyeruput kopi panas.
Pikiran masih gak bisa lepas dari adik putu, ponakan jauh yang hingga hari ini belum ada kabarnya. Satu-satunya informasi terakhir yang didapat hanyalah keberadaan yang bersangkutan terpantau di Mojokerto mengambil uang di atm setempat.

Hari ini agenda utamanya adalah maturan ke pura Ibu dan kantor Puspem Badung. Sisanya hanya menunggu jadwal ngeringkes almarhum MbokTut Dera yang infonya bakal dilakukan hari kamis sore besok, lanjut prosesi Ngaben jumat siang. Artinya setelah hari ini, besok cuma bisa ngantor sampai siang saja, dan Jumat kelihatannya ambil ijin sehari. Bersyukur dalam situasi pandemi begini, jam kantor bisa lebih fleksibel dari hari biasanya.

Secara kondisi, pilek dan batuk yang kemarin menyerang, sudah lebih baik dari sebelumnya. Malahan istri yang sekarang tertular keluhan yang sama. Padahal bentar lagi jadwalnya donor darah. Jadi musti jaga kesehatan agar bisa menunaikan tugas sukarela sebagaimana biasanya.

Sementara itu, infonya pak Kabid kami sudah dirujuk ke RS Sanglah per hari Minggu kemarin. Barusan saja ia menyapa kami di group kerja bidang perumahan, dan mengatakan bahwa kondisinya sudah lebih baik dari sebelumnya. Semoga saja kembalinya Beliau ke meja kerja, menambah satu daftar kesembuhan Covid-19 secara lokal dan nasional. Astungkara bisa.

Di waktu senggang, saya masih betah menyortir puluhan ribu foto yang pernah diambil dari rentang waktu tahun 2004 hingga kini, dan tersimpan pada bilah cakram harddisk 2TB. Banyak yang dobel terpantau, dan sebagian diantaranya berhasil dideteksi dan dihapus oleh aplikasi Ccleaner. Ternyata banyak juga momen yang direkam selama jangka waktu tersebut, termasuk pose-pose remaja tanggung yang aneh bin ajaib. Sebagian saya hapus untuk menghindari pertikaian dengan istri masing-masing di masa depan, agar aib masa lalu tak menjadi beban pikiran mereka. Hanya saya saja yang tahu gimana mereka terdahulu. Saya sendiri tak menyangka masih menyimpan puluhan kenangan masa lalu dalam satu keping harddisk, mentang-mentang sudah menggunakan teknologi digital, main ambil gambar tanpa peduli penuhnya memori jaman itu.

Cuaca masih tampak mendung di luar sana.
Dan saya baru saja usai menyeruput kopi yang telah dingin pagi ini.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p