Skip to main content

#HPjadul T-Mobile Sidekick Hiptop 2, Handheld Langka nan Unik

Saat pertama kali memegang #HPjadul yang datang dalam keadaan mati total ini, ada rasa tak percaya bahwa pada akhirnya bisa memiliki juga, ponsel pintar jaman old yang gak rilis dan edar di tanah air.

T-Mobile Sidekick Hiptop 2

Ponsel yang digunakan dalam mode genggam dua tangan ala Nokia seri N-Gage ini, saya kenal hanya dari majalah dan dunia maya. Satu-satunya penampakan yang mirip dengan model satu ini adalah saat menikmati tayangan apik Anne Hathaway yang berperan sebagai Andrea di film The Devil Wears Prada. Satu desain yang unik.

Secara bawaan, terdapat layar yang berada diantara dua sisi tombol fungsi scroll, dan kelihatannya bisa digeser ke arah atas untuk mengakses barisan keyboard mini saat membutuhkan proses texting dan lainnya. Tapi saat dicoba, rupanya harapan ini gak bisa terlaksana, karena layar gak bergerak saat jempol berupaya menekan dan menggeser layar ke arah atas dari posisi genggam.

Sempat kepikiran konstruksi slide layarnya gak berfungsi sebagaimana ponsel slider lainnya. Sampai satu saat, tangan gak sengaja menekan layar ke arah bawah dari sudut kanan atas posisi genggam. Layar pun bergerak swivel atau memutar ke arah kiri dan menempatkan layar dalam posisi landscape seperti penampakan lain di dunia maya. Voila… Kaget.

Rupanya desain slider layar yang dimiliki oleh perangkat genggam T-Mobile Sidekick Hiptop 2 ini menyerupai beberapa ponsel fashion milik Nokia atau Sony, yang dirilis dalam waktu berdekatan saat Hiptop 2 diperkenalkan pada publik.
Infonya desain konstruksi model ini, dipergunakan lagi pada seri Hiptop 3 yang kalau kalian mau hunting di Tokopedia, harga jualnya masih tergolong mahal untuk budget saya.

Danger Hiptop adalah nama asli perangkat genggam satu ini. Adapun segmen konsumen yang disasar, infonya lebih ke arah kalangan remaja dan profesional muda yang dirilis ke pasar global tahun 2004 silam. Mengadopsi sistem operasi Hiptop OS, kehadiran seri yang salah satunya dilabeli sebagai Sidekick ini, cukup menarik jika dilihat dari spesifikasi dan kemampuan yang dibawa.

Dari fungsi telepon berpadu dengan organizer, fitur email dan web surfing mengandalkan teknologi GPRS, hingga entertain kamera VGA di sisi belakang perangkat yang disimpan dalam storage internal 16 MB serta eksternal hingga 32 MB.
MB ya, bukan GB.

Dengan mengandalkan spesifikasi semacam ini di jaman Old, bisa dikatakan salah satu saingan terbaik dari T-Mobile Sidekick Hiptop 2 ini adalah O2 XDA II yang memiliki spek serupa dalam satu era.
Sayangnya ketika didatangkan dari lapak seberang, perangkat ini berada dalam kondisi mengenaskan, tanpa mampu menyala lagi laiknya saat berjaya dahulu.

Tapi dengan harga jual yang hanya 125ribu rupiah, di gerai Buka Lapak ya memang jangan pernah berharap banyak akan kemampuan tanding perangkat saat tiba di genggaman. Anggap saja beli chasing tapi bonus mesin.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p