Skip to main content

X4T Headset Bluetooth, Tahan Lama dengan Wireless Charging

Mendengarkan musik melalui headset serupa headphone jaman dulu berukuran besar dengan posisi melingkar di atas kepala atau dengan kabel yang ketelingsut kemana-mana dan tercolok ke ponsel ? So Old…

Begitu bathin saya saat menemukan beberapa anak muda yang menjalankan aktifitas olahraga pagi/sorenya di beberapa lokasi taman kota. Kenapa mereka masih suka yang ribet kalo untuk ukuran saat ini sudah ada yang lebih ringkas ?
Untuk sebuah penampilan ? Eksis ?
Hmmm…

Menggunakan headset mini yang memanfaatkan koneksi bluetooth, bukanlah kali pertama yang saya lakoni. Sebelumnya ada seri X2T sebuah produk China kalau tidak salah, yang bisa digunakan secara bergantian atau bersama-sama saat melakukan aktifitas olahraga, menunggu agenda tertentu atau berkendara agar sigap saat menerima panggilan telepon dari pimpinan atau keluarga.

Kelebihan penggunaan seri semacam ini adalah bentukannya yang ringkas, nyaris tak terlihat saat dipergunakan dalam situasi indoor atau rapat bersama pimpinan, tak mengganggu pergerakan pada kepala saat berkendara motor, dan bilamana dibutuhkan untuk menjawab panggilan, dapat diaktifkan dengan opsi sentuhan pada permukaan datar pada perangkat yang ada.

Sementara itu secara kekurangannya, ya jelas pasti ada.
Opsi charging yang wajib dilakukan saat daya tahan tak lagi mampu mengakomodir aktifitas seharian, mengingat perangkat ini memiliki umur waktu tertentu yang cukup singkat, dan juga kemungkinan menarik perhatian orang lain saat digunakan untuk opsi bertelepon. Macam orang gila saja rasanya.

Namun, untuk opsi charging, saat ini beberapa seri headset berkonektifitas Bluetooth sudah mengadopsi proses charging pada cangkangnya yang dapat menghemat waktu pengguna tanpa perlu mencari colokan charger, dengan daya tahan yang cukup lama.
Seri X4T ini misalkan, sekali charging penuh bisa digunakan selama satu bulan penuh secara bergantian setiap hari. Edan kan ?

Ini bisa dilakukan mengingat kapasitas batere yang dibekali pada cangkang headset bisa dikatakan lumayan leluasa, dan dapat juga difungsikan sebagai powerbank bagi perangkat ponsel baik dengan menggunakan colokan kabel manual ataupun NFC pada badan ponsel.

Ukuran headset X4T ini secara cangkang hampir dua kali lipat seri sebelumnya, dan secara perangkat headsetnya pun sedikit lebih tebal. Hal ini merupakan efek samping dari penambahan kapasitas daya batere yang digunakan baik.pada headset dan daya cangkang keseluruhan. Sedikit lebih berat dan besar, namun memuaskan.

Saat ini infonya sudah ada seri pembaharuan yaitu seri X5T yang bentukannya kembali ke ukuran terdahulu, X2T dengan tambahan fitur tahan air dan debu. Harganya cukup terjangkau bilamana disandingkan dengan headset Bluetooth rilis brand ternama.

Kalian pernah mencobanya ?

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p