Skip to main content

Mengeluhkan Layanan lalu Diancam Pencemaran Nama Baik melalui UU ITE ? Hmmm...

Mengeluhkan layanan bagi sebagian orang memiliki cara yang berbeda-beda, tergantung pada aktifitas kesehariannya serta media yang dimiliki. Ada yang memberitahukan keluhan itu secara langsung bila pemilik layanan ada di lokasi, ada yang berkomentar di akun sosial media pemilik layanan, ada yang membuat post di akun sosial milik sendiri bahkan ada juga yang menyampaikannya dalam bentuk post blog bilamana kamu mengambil profesi sebagai seorang blogger.


source gambar : Kompas

Sementara itu untuk tanggapan yang diberikan para pemilik layanan pun sangat beragam. Ada yang mengucapkan terima kasih dan memohon maaf, ada yang membiarkannya begitu saja, dan ada pula yang reaktif meminta saran pada pengacara dan mempersiapkan semua kemungkinan menggunakan dasar UU ITE serta pasal pencemaran nama baik. So old…

Bukan sekali ini saja saya mengalami hal terakhir diatas. Dari melakukan capture tulisan, memberikan label ‘terdapat unsur mencurigakan’ atau tepatnya ingin menjatuhkan brand image, atau menjelekkan nama. Ada aja alasannya ketika upaya penyampaian keluhan tersebut disampaikan dalam bentuk post blog di halaman ini. Bahkan dalam sekali waktu, untuk bisa mendapatkan tanggapan secara langsung, saya tak segan membagi link post ke arah pemberi layanan secara langsung sebagai masukan, agar kelak bisa jadi pemicu menuju arah dan langkah lebih baik lagi kedepannya.

Sayangnya ya gitu. Pilihannya cuma dua. Hapus Postingan atau dilaporkan dengan dasar UU ITE. Hmmm…

Secara pribadi sih sebetulnya menganggap ini lucu. Karena ketika pengguna layanan mengeluhkan jasa layanan dengan cara yang mereka mampu lalu dianggap melakukan pencemaran nama baik oleh pemberi layanan, saya yakin kelak gak akan ada lagi yang berani memberikan masukan atau kritik pada layanan tersebut. Bilamana kasus pelaporan pencemaran nama baik dengan menggunakan UU ITE ini sampai naik ke media. Ada banyak contoh yang bisa dibaca meskipun lebih sering yang dikenakan hukuman penjara dan sebagainya, ya pihak yang mengeluhkan layanan. Itu sebabnya banyak yang memilih untuk menghapus post dan diam ketimbang berhadapan dengan ancaman pasal UU ITE.

Lantas apakah semua keluhan layanan itu akan selalu dianggap ada unsur yang pantas dicurigai ? Ya tergantung pada sisi mana kalian berada, kapan dan layanan apa yang dikeluhkan.
Jika yang disampaikan adalah keluhan pada kinerja seorang calon presiden saat perhelatan pilpres berlangsung dan kalian adalah oposisi seberang, ya memang patut dicurigai ‘ada unsur mencurigakan’ di balik semua keluhan yang disampaikan. Namun bilamana keluhan yang disampaikan merupakan pengalaman pribadi seseorang yang memang benar dialami, tanpa bermaksud melebih-lebihkan situasinya, apakah layak diganjar dengan pasal pencemaran nama baik dari UU ITE ?
Entah lah…

Yang pasti sih, bilamana si pemberi layanan merupakan layanan komersial yang memiliki banyak ragam pilihan lain yang dapat menjadi opsi alternatif, sepertinya kehilangan 1 potensi, gak akan berarti banyak karena ada ribuan potensi lainnya yang bisa diraih, toh keluhan itu tidak sampai terendus oleh ribuan potensi tersebut. Sementara bila layanan tersebut merupakan satu-satunya pilihan yang ada, ya mau tidak mau terima saja kondisinya.

Cuma itu memang seriusan menggunakan pasal pencemaran nama baik dan UU ITE atas keluhan layanan yang beneran dialami dan disampaikan dalam bentuk blog post di halaman ini ?

Kasian banget deh…

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p