Skip to main content

Samsung Galaxy Y, Android Murah untuk Pemula

Anggapan bahwa harga yang harus ditebus untuk sebuah perangkat ponsel pintar barangkali sudah boleh dikikis sedikit demi sedikit. Pasalnya sejak kehadiran sistem operasi Android di kancah dunia telekomunikasi, pengguna atau konsumen tak lagi diharuskan merogoh kocek lebih dalam untuk bisa mencicipinya. Katakanlah Samsung Galaxy Mini atau LG Optimus Me. Dua seri ponsel global dari korea tersebut sejak awal pemunculan sudah ditawarkan dalam rentang yang cukup terjangkau, meski dari brand lokal banyak juga yang ditawarkan dengan harga miring. Namun ekspektasi konsumen akan ponsel murah yang biasanya berkualitas murahan membuat ponsel lokal lebih jarang dilirik sebagai pilihan.

Segmentasi Pemula adalah sasaran utama tentu. Untuk itu pula Samsung yang telah ternama lewat seri Galaxy mereka, kembali merilis Samsung Galaxy Y atau Young pada pertengahan Oktober lalu. Berdasarkan iklan yang dipajang pada sebuah medi cetak berskala Nasional, saat launching seri ini ditawarkan dengan harga 999.000 rupiah saja, khusus bagi para Pelajar yang menunjukkan kartu tanda pengenal mereka saat pembelian. Masuk bulan November, ponsel ini dijual dengan harga normal yaitu 1,2 juta. Sedikit lebih miring ketimbang dua ponsel yang disebut diatas tadi.

Lantaran berharga murah dan menyasar segmen pemula, beberapa fitur yang barangkali pernah ada dalam seri Galaxy sebelumnya dengan terpaksa dipangkas seoptimal mungkin. Salah satunya besutan kamera yang hanya 2 MP tanpa flash. Secara tampilan awalpun, Samsung Galaxy Y yang lebih mirip dengan seri Galaxy Ace diperkecil dan cenderung rounded, mengadopsi dimensi layar yang hanya 3” dan resolusi 240×320 pixel 256K. Membuat tingkat kenyamanan mata pengguna harus terbiasa dengan font atau tulisan yang sedikit bergerigi, mirip dengan tampilan Galaxy Mini. Demikian halnya dengan Cover belakang Galaxy Y yang bagi saya lebih mirip seri Champ ketimbang Galaxy yang cenderung elegan.

Meski demikian, dibandingkan seri Galaxy Mini, pengguna Samsung Galaxy Y bisa dikatakan jauh lebih beruntung mengingat tak hanya versi sistem operasinya saja yang sudah mengadopsi rilis terkini, GingerBread, pula kecepatan prosesor yang setara dengan Galaxy Ace, 832 MHz. Dibarengi pula dengan leluasanya memory Internal yang sudah mencapai 512 MB (bandingkan dengan Galaxy Ace yang hanya memberi ruang 180 MB) dan Memory RAM sebesar 256 MB.

Seorang kawan saat peluncuran Samsung Galaxy Y saya publikasikan di akun faceBook, sempat mencibir, “jangan-jangan pintarnya hanya kategori Juara Kampung”. Saya jawab, Jangan pernah membandingkan perangkat Pemula yang hanya dihargai sejutaan dengan perangkat dari vendor lain yang menyasar segmen menengah dengan harga tiga kali lipatnya, namun jika bisa sandingkanlah dengan segmen yang sama dengan harga yang tidak jauh berbeda pula. Jika sudah, maka lihatlah perbedaannya.

Dengan bekal segala kelebihan diatas, minimal seorang pengguna Android Pemula tak harus dipaksa merogoh kantong jauh lebih dalam jika hanya ingin berkenalan dengan sistem operasi yang kini sedang naik daun. Jikapun kemudian kecewa dengan keterbatasan, ya itu wajar mengingat harga yang ditebuskan sangat murah dibanding perangkat berfitur sekelasnya. Namun sekali lagi, dengan modal 1,2 juta, Pengguna sudah mampu menjajal ribuan aplikasi dan games yang ada di Android Market, menjelajah GPS dan Google Maps, menikmati asyiknya bermain games secara multitasking dan tentu jaringan HSDPA yang dapat mendukung komunikasi voice memanfaatkan layanan data.

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Kalian masi ingat, kapan mulai gabung ke Sosial Media ?

Saya ingatnya pertama kenal FaceBook November 2008. Era kampanye Mister Barrack Obama yang kabarnya waktu itu make sarana FB untuk merangkul generasi muda. Sempat penasaran di awal, gegara tumben kenal yang namanya Media Sosial.  Padahal di era yang sama, sudah ada FriendSter, MySpace atau Hi5. Rupanya saya bukan generasi itu.  Yang jadi gara-gara ya Blogging.  Keasikan nulisin Blog, keenakan onani, lalu kesandung orang deh.  Start awal di laman Blogspot 25 Mei 2006, pake nama pandebaik.blogspot.com lalu diberi hadiah Domain pribadi oleh RakhaHost di agenda gabung bareng Bali Blogger Community Februari 2008, berubah nama jadi pandeividuality.net yang terinspirasi dari album PAS Indieviduality, menggunakan mesin Wordpress. dan pas kesandung media mainstream, pindah hosting ke Bali Orange jadi www.pandebaik.com pada November 2008. Pindah hosting juga gegara Rakhahost trouble cukup lama.  Balik ke Blogspot lagi pada 16 April 2023 lalu lantaran capek mengelola Wordpress, yang kerap disampe