Skip to main content

Posts

Showing posts from 2025

Menyikapi Isu Blokir Rekening Dormant, Cuma BNI yang Bermasalah

Pagi ini saya ijin permisi di jam kerja untuk menyambangi empat bank di seputar kota Denpasar dan Badung, untuk mengurusi isu pemblokiran rekening bank oleh PPATK kemarin. Yang meskipun infonya sudah dibuka kembali, tapi kepanikan yang dirasakan oleh orangtua kami mengingat rekening yang bersangkutan pasca stroke ringan menimpa Bapak setahun lalu, tampaknya tidak ada aktifitas berarti alias dormant sebagaimana penyampaian para pejabat diatas sana. Begitu pula dengan rekening bapak, ibu dan anak-anak kami. Apalagi dalam salah satu penyampaian simpang siur berita, arus uang masuk dari transfer rekening orangtua, tidak termasuk aktifitas aktif di tabungan. Jadi besar kemungkinan tabungan Simpanan Pelajar milik anak-anak kami, masuk kategori dormant juga. Untuk rekening Bapak di Bank BRI dan miliknya anak-anak di BPD, rupanya tidak ada masalah. Jadi permintaan untuk print out buku bisa dilakukan menggunakan surat kuasa itu. Dan soal pemblokiran, status tabungan masih aman. Sayangnya gak de...

Pak Totok Suripto Ingat Nomor Induk Mahasiswa PakDe Jokowi ? Saya Juga

Akun Suara Hati Sang Istri mengutip artikel berita Tribun tentang sosok Totok Suripto, teman seangkatan PakDe Jokowi dari Samarinda Kalimantan Timur yang turut hadir di reuni Fakultas Kehutanan UGM Sabtu 26 Juli kemarin. Dimana terdapat satu ingatan kuat Pak Totok soal nomor mahasiswa Pak Jokowi, yang tampaknya diragukan oleh salah satu netijen +62 Supriadi Noer  Sebetulnya gak heran sih kalau masih bisa ingat nomor induk teman, karena bisa jadi itu adalah memory yang sejak dulu nemplok di ingatan lantaran ada kenangan yang barangkali pernah dilakoni bareng. Misalkan saja pernah kerja kelompok bareng, macam kami di masa perkuliahan dulu. Makanya meski sudah berlalu 30 tahun yang lalu, beberapa NIM atau Nomor Induk Mahasiswa milik teman masih teringat di kepala. Jadi bukan lantaran dibayar atau dirapatkan sebelum reuni macam kata akun Tonee Jo di komentar itu. Misalkan NIMnya PakTu Putu Swihendra itu 95-08. Saya sendiri ada di 95-06. Diantara kami ada rekan dari timur jauh, Carion D...

Membagi Pengalaman Ternyata se-Asyik itu

Bisa menularkan pengetahuan ataupun pengalaman yang dimiliki kepada orang lain ternyata memang se-mengasyikkan itu. Apalagi kalau orang tersebut mau dan mampu melakukan hal serupa secara sadar. Lebih bersyukur lagi jika apa yang ditiru bisa memberikan banyak manfaat bagi dirinya sendiri maupun lingkungannya.  Olah raga. Makin kesini tampaknya makin banyak yang mengikuti aksi olah raga sore sepulang kerja, atau bahkan sesempatnya. Entah langsung berganti outfit di lingkungan kerja tersebut, atau mampir pulang dulu lalu melipir ke publik area terdekat rumah. Meski rasanya gak banyak yang mengikuti jejak saya sejauh ini, tapi senang melihat beberapa tetangga yang dulu dikenal mageran, sekarang malah kerap bersua di lapangan bahkan jalan raya.  Donor Darah. Aktifitas satu ini tampaknya membutuhkan lebih banyak keberanian ketimbang kesehatan tubuh. Karena sebagian besar teman yang saya kenal lebih memilih gak mengikuti rutinitas saban dua bulanan ini lantaran takut dengan jarum sun...

Mantan Murid Kini jadi Orang Tua Murid

Tiga mantan Murid SMAN 6 Denpasar tetiba ngumpul duduk berderet dan kini sudah menjelma jadi Orang Tua dari seorang siswa SMP. Anteng mendengarkan paparan dari Pak Kepala Sekolah di sela Rapat bersama Komite SMPN 10 Denpasar, dua hari pasca proses Daftar Ulang hasil SPMB jenjang SMP kategori Domisili. Padahal dulu jaman jadi murid, gak pernah seAnteng ini mendengarkan penjelasan Pak Guru di depan kelas.  Aksi kali ini selain hadir sesuai undangan yang disampaikan kemarin siang, pun sekaligus mengantarkan anak didik sesuai pembagian kelompok. Pengukuran baju, kelengkapan sekolah dan pengambilan buku LKS. Harus sabar melakukan antre secara bergantian. Dan besok, mereka sudah mulai Persiapan MPLS. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.  Gak perlu menunggu gong Ayah wajib mengantar anak sekolah, karena hampir tiap hari yang melakukan juga kami-kami ini...

Dua Sisi Metode SPMB

Apapun metode penerimaan siswa baru yang diberlakukan oleh Pemerintah, saya meyakini selalu memiliki dua sisi makna laiknya mata uang. Bisa dilihat secara positif bagi mereka yang diuntungkan dari kebijakan tersebut, dan sisi negatif bagi yang berada di nasib sebaliknya. Misalkan saja penggunaan NEM atau Nilai Ebtanas Murni yang dulu pernah saya alami di era Orde Baru. Metode ini pelan tapi pasti, menciptakan Sekolah Unggulan dan Sekolah lain yang tidak diperhitungkan. Padahal status sekolahnya -disamakan. Katakanlah untuk lingkup Kota Denpasar, SMAN 1, SMAN 3 dan SMAN 4 dulu adalah jawara pilihan calon siswa jenjang menengah ke Atas. Atau kalau di jenjang pertama ada SMPN 1 atau SMPN 3 yang jadi favorit. Sisanya ? Ya jadi pilihan kesekian ketika nilai NEM sudah masuk rentang menengah ke bawah. Saya salah satunya... Lalu ada metode Zonasi. Yang mana dikelompokkan berdasarkan lokasi/wilayah tempat tinggal lingkup Kecamatan. Tujuannya bagus, untuk pemerataan kemampuan siswa, dimana siswa...

Lolos SPMB SMP urutan 7 terBawah

Astungkara Putri ke-2 kami dinyatakan Lolos Sementara SPMB tingkat SMP Tahun 2025, pasca turun jauh dari urutan 068 di hari pertama pendaftaran jalur Domisili, ke nomor 216 di menit terakhir penutupan Seleksi. Masih ada jeda waktu hingga Pengumuman besok pagi. Ini kedua kalinya juga saya melakukan upaya pendaftaran SPMB setelah kakaknya di jenjang yang sama tahun 2020 lalu. Waktu itu masih mengandalkan perolehan nilai dan zonasi, sementara kali ini murni hanya memperhitungkan jarak sekolah ke rumah dari hitungan udara. Benar-benar bikin sport jantung. Pasalnya usai pendaftaran hari Senin lalu, putri kami masih menempati urutan atas dimana jarak rumah masih diambang rata-rata perolehan calon siswa saat itu. Mulai bergeser jadi urutan besar masuk hari terakhir pendaftaran/seleksi. Makin mendebarkan saat menemukan nama anak kami ini berada di angka 200an. Duh mana jam tutup seleksi masih lama... Meski ada rasa khawatir, kalau proses ini gak bisa lolos, lalu harus bagaimana menyikapi langk...

Dari Badung Belajar Menulis Untuk Jumbara

Ternyata yang namanya tantangan itu ada saja datangnya di sela rutinitas harian. Kali ini Mbak Mega Pratiwi dari PMI Kabupaten Badung, meminta saya untuk menularkan pengetahuan menulis bagi siswa menengah pertama peserta Jumbara.  Kegiatan tahunan PMI, yang menjadi ajang berkumpulnya relawan muda Palang Merah Remaja (PMR) dari berbagai sekolah. Jumpa, Bakti dan Gembira. Tadinya saya berpikir, ini semacam agenda resmi ketok tular di ruangan kelas laiknya sesi pembelajaran resmi. Tapi rupanya dilakukan secara santai dalam bentuk tatap muka informal. Beban yang menggelayut sejak tiga hari lalu jadi langsung hilang, karena suasananya yang lebih ringan.  Ada tiga siswa putih biru eh siswi tepatnya, yang ikutan di sesi ini Rabu sore kemarin. Berasal dari tiga sekolah di kecamatan berbeda. Kuta, Kuta Utara dan Kuta Selatan. Selama diskusi jadi berasa ngajak ngobrol anak tengah yang sepertinya terpaut usia 1-2 tahunan dengan mereka. Gak begitu canggung karena dalam keseharian, beberap...

Menumbuhkan Kembali Semangat yang Nyaris Padam

Kadang saya merasa benar adanya. Bahwa menonton sebuah filem sedih justru membuat kita bersemangat lantaran plot ceritanya lebih banyak yang happy ending dan mengharukan. Menggugah hati dan memberikan lebih banyak mood untuk melakukan sesuatu yang baru. Sesuatu yang tadinya nyaris padam akibat kejenuhan dan bosan yang melanda keseharian. Dan malam ini, saya menikmati tiga judul sekaligus, yang didapat secara tak sengaja, lewat pada timeline akun FaceBook. Where Hope Grows (2014), Cast Away-nya Tom Hanks, dan filem animasi Coco. Meski untuk dua cerita yang terakhir, saya langsung meloncat ke adegan terakhir, dimana Chuck Noland yang terbaring diatas rakit di tengah lautan, lalu dilewati kapal besar yang menyelamatkannya kembali ke peradaban. Atau saat lensa kamera live diarahkan ke sosok arwah penyanyi yang akhirnya mengakui telah membunuh sang kawan demi mendapatkan semua karya dan momen indah mereka. Sementara Where Hope Grow sendiri, saya mulai dari pertemuan sang tokoh utama Calvi...

Rolling Stones Special Collector Edition Iwan Fals

Akhirnya nemu juga majalah lama Rolling Stones yang menurunkan Edisi Khusus Bang Iwan Fals di lapak Tokopedia dengan kondisi bagus dan harga terjangkau. Padahal di beberapa lapak lainnya, harga yang harus ditebus lumayan mahal. Maka itu seneng banget ternyata bisa punya juga... Iwan Fals. Musisi yang dahulu begitu lantang dan garang dalam menyuarakan ketidakadilan melalui karya-karyanya, baik secara solo maupun band, kini sudah mulai melunak seiring usia yang makin menua. Meski begitu, penampilan panggung yang sampai tahun lalu masih rutin dilakoni, tetap ditunggu banyak penggemar termasuk saya salah satunya. Menyukai tembang ringan Bang Iwan dari kelas 5 SD, lewat album Wakil Rakyat yang rilis tahun 87/88, hasil tularan kakak kandung yang saat itu memberikan juga beberapa album lawas lainnya macam Sarjana Muda, Opini, 1910 dan Mata Dewa. Lalu berlanjut membeli sendiri beberapa album lainnya macam Ethiopia, Aku Sayang Kamu, Lancar hingga Cikal, Orang Gila dan Hijau. Tidak lupa beberapa...

Mendambakan Balik ke Trend 90an ?

Anak Remaja era 90an sebagian diantaranya ada yang menggandrungi trend 60/70an. Generasi flower, celana cutbray, musik jadul, hingga gaya rambut kribo. Musisi yang berupaya menjadi era masa lalu pun ada. Jadi jangan heran kalau Anak Remaja era 2025 pun kemudian katanya lagi menggandrungi trend 90an. Mendengarkan Sheila on 7, memburu kaset pita, mendambakan balik pake ponsel BlackBerry, atau mengambil gambar dengan kamera analog. Aktifitas yang biasa kami lakukan di masa remaja dahulu. Awalnya kaget, heran kenapa tiga bocil memutar playlist lagu yang kami dengarkan di masa pacaran. Mereka lebih kaget lagi pas kami ikut berdendang karya musisi di jaman sekarang yang beberapa diantaranya tampaknya mendaur ulang karya musisi lama. Paling terasa itu saat You'll Be In My Heart diperdebatkan generasi terkini, dan mengatakan Phil Collins yang nebeng tenar. Makin menarik, ketika generasi lainnya meminjam beberapa koleksi lama yang masih saya simpan untuk dijadikan property foto mereka. K...

Si Putih Mogok gegara Alternator Accu

Di balik sebuah masalah ataupun musibah, terkadang orang bali mencoba untuk ikhlas, mengambil hikmah atau malah mengatakan rasa syukurnya karena telah diberi cobaan, entah itu lebih awal, atau tidak separah yang kemungkinan bisa terjadi. Serupa dengan kejadian semalam yang masih bisa saya syukuri, tidak terjadi di waktu-waktu sebelumnya. Si Putih mogok. Pas saya coba nyalakan usai menikmati semangkuk Mie Ayam Pak Yo, bersama istri dan anak-anak, sepulang jemput istri pulang dari kantor. Dugaan sesaat ada kaitan dengan aki atau kelistrikan. Mengingat lampu indikator yang menyala hadir pada gambar aki dan kemudi. Masih bisa disyukuri, karena tidak dialami saat macet parah dari area sekolah Taman Rama menuju Puspem Badung. Bayangkan kalau terjadi di tengah jalan seperti itu, apa gak malah bikin susah orang banyak ? Kejadian jelang pukul 9 malam. Pas kami hendak beranjak pulang. Informasi dari Teknisi Toyota Emergency pasca penggantian aki dan pengecekan uoaya pengisian, rupanya yang berma...

Masih Betah Cari Cuan di FB Pro ?

Ternyata banyak juga kawan Facebook yang tergiur dengan janji cuan di balik akun FB Pro. Sampai-sampai segala macam video tetiba jadi rajin di Upload ke timeline, secara rutin dan menggebu. Dari perekaman aktifitas harian, sengaja membuat adegan yang absurd namun menarik, atau ada juga yang ngeShare hal-hal yang gak jelas, atau malah gak ada manfaatnya bagi orang lain. Tentu saja ini cuma buang-buang waktu dan tenaga. Karena sebagaimana monetizing akun YouTube, ada aturan main yang berlaku, dan konsistensi melahirkan konten agar banyak orang yang mau menonton ataupun berinteraksi. Gak mudah pastinya.  Gak heran kalau setelah berselang waktu tertentu dan lelah mencoba, sebagian dari mereka lebih memilih menyerah dan kembali pada aktifitas harian sebelumnya. Kasihan juga... Saya pribadi mengakui memang penasaran sejak awal pasca ramai dibicarakan orang. Apa sih FB Pro itu ?  Dan sebagaimana biasa, hasrat untuk menuliskan apa bagaimana FB Pro jauh lebih besar, ketimbang mengorban...

Balik Putih Lagi si Masbro Tanpa Stripe

Satu minggu meninggalkan si masbro di Agung Automall Body Paint Tabanan terasa cukup berat mengingat aktifitas kami yang sudah terbiasa bareng kemana-mana. Jadi pas ganti tunggangan jadi Xmax bisa dikatakan agak merepotkan. Syukur Sabtu sore kemarin sudah balik lagi ke rumah dengan penampilan yang fresh. Full putih tanpa stiker pandebaik.com 😅  Keputusan ini diambil pas Pak Putu Ade Santika menjelaskan soal rencana perbaikan dan pengecatan panel yang ditabrak tempo hari, harus melepas lapisan stiker di panel yang sama untuk mendapatkan hasil terbaik. Mengingat stiker strip khas karya Pak Andreas @balimodificationplus sudah berumur 12 tahun -meski sempat diperbaharui 2 tahun lalu, rasanya sudah terlampau lama digunakan sebagai branding khas pandebaik.com. Sekalian dilepas saja semuanya. Lalu minta di poles body keseluruhan.  Apa daya, jelang pengambilan kendaraan  baru diinfo bahwa pada pengecatan sebelumnya yang dilakukan oleh bengkel dekat rumah, tampaknya tidak melakuk...

Penghargaan Donor Darah 25x

Menerima Penghargaan dari PMI Kabupaten Badung untuk Donor Darah 25x, Selasa 17 Juni 2025, berupa Emas Antam 1 gram. Ini penghargaan yang ke-2 kalinya saya terima dari PMI, dimana perhargaan pertama diberikan untuk Donor Darah yang ke 50x.  kebalik memang. Tahun 2020 lalu kalau tidak salah ingat. Cuma waktu itu belum ada Emas Antam-nya. Secara pribadi, saya menghaturkan Terima Kasih untuk Bu Dokter Ermy yang tadi menemani saya sejak awal kedatangan, membuat cair suasana yang jujur saja sempat kaget karena ternyata yang menerima penghargaan di agenda Jumbara VI PMI Kabupaten Badung ini, cuma sendirian saja. Wah tahu begitu kan tadi pake baju yang bagusan dikit. Khusus untuk Ibul Alit sesuai janji, ini emas Antam-nya nanti disimpan ya...

Cerita Seru Babang Driver Grab

Ada cerita yang saya dapatkan ketika absen mengemudikan si putih selama seminggu penuh tempo hari. Dimana terdapat kondisi yang memaksa untuk memesan Grab Car lantaran harus mengajak serta anggota keluarga yang tidak mungkin saya gandeng di atas jok motor. Cerita seputar pengalaman para pengemudi Grab.  Sebagai penumpang, sebenarnya asyik-asyik saja tinggal naik, duduk lalu tiduran atau menikmati waktu perjalanan dengan santai lantaran semua tanggung jawab di sepanjang rute merupakan tanggung jawab para driver. Tapi jujur, saya bukan orang yang tegaan, diam membatu apalagi juga jarak tempuhnya lumayan lama. Maka basa-basi singkat pun kerap dilontarkan. Dari menanyakan tempat tinggal atau asal mereka, hari ini sudah dapat narik berapa atau soal kendaraan yang digunakan lantaran kondisinya tergolong baru berdasar layanan Grab.  Rupanya gak semua penumpang memiliki pemikiran sebagaimana saya. Ada juga yang enggan membuka pembicaraan, atau memang berkeinginan untuk istirahat sepan...

Jajal Rute baru demi 10 Ribu Langkah

Tadinya cuma berencana ambil jalur melingkar ke Pemecutan dan Matahari Dep Store sebagaimana biasa, mengingat akhir pekan untuk bisa mendapatkan 10ribu langkah pagi ini. Tak disangka di Lapangan Puputan malah bersua seorang senior panutan Pak Gung Rahmadi, yang memilih untuk mempercepat langkah agar bisa berjalan sejajar. Dan setelah perbincangan singkat, Beliau malah menawarkan untuk menjalankan pilihan saya berhubung lapangan terlalu ramai lalu lalang orang. Jadilah kami turun ke jalan menyusuri Sutoyo ke arah selatan.  Rute kali ini bisa dikatakan sama sekali baru dibandingkan jalur yang biasanya saya lewati. Meski sama-sama masih berada di seputaran Kota Denpasar. Demikian halnya dengan arah. Kalau sebelumnya lebih suka memilih jalur jalan melawan arah kendaraan agar gak sampe ketabrak lawan, agenda kali ini mengambil jalur searah dan naik turun di atas trotoar. Bagi saya yang terbiasa berjalan cepat di atas aspal, malah jadi ngos-ngosan begini urusannya. Tapi salut, senior say...

si Imut

 Ini kali ke-2 si bungsu kami merasakan sedih dan kehilangan karena seekor anak anjing yang kecil dan lucu. Anak anjing milik sepupunya yang dilahirkan dan dibesarkan di rumah. Lalu lalang di halaman, tertangkap mata dan kemudian disayang-sayang. Hampir setiap saat, bungsu kami membuka pintu rumah, mencari dan menanyakan si kecil Imut -nama pemberiannya-. Gak peduli pagi atau malam. Tetap penasaran dia si Imut dimana dan ngapain. Macam orang pacaran... Pagi ini kami mendapat kabar kalau si Imut sudah mati. Kemungkinan karena rasa sakit semalam pasca kepalanya bolong digigit ibunya. Yang tersisa hanya beberapa foto dan video, diambil sesempatnya. 

Liquid Glass iOS 26 ?

Di aplikasi jejaring sosial Thread lagi rame soal keluhan Apple User pasca Update iOS versi 26 (kabarnya ngikut trik Samsung, ngeluarin versi sesuai Tahun rilis) yang membawa fitur baru bernama Liquid Glass. Dan ada juga yang menertawai karena mengingatkan mereka pada User Interface Windows Aero atau Vista di tahun 2005/2006 terdahulu. Tapi terlepas dari keramaian itu, patut diacungi jempol juga untuk Tim Desain Apple yang mencoba menurunkan sisi 'kemewahan' UI dari semua Apple devices, baik ponsel mereka iPhone sampai perangkat lainnya macam iPad atau MacBook. Meski masih banyak kekurangan atau kelemahan hasil yang mungkin belum tergambarkan sebelum eksekusi publik. Namanya juga masih Developers, versi Beta pula.  Sebagai pengguna Android sejak awal kemunculannya, beberapa kelemahan yang dikeluhkan para Apple User hari ini sebenarnya sudah pernah saya alami sebelumnya. Dari soal ngeLag proses penggunaan ponsel (kemungkinan karena versi Beta dari opsi Upgrade OSnya, atau membut...

Teras Belakang, satu sore awal Juni...

Sudah lama gak pernah duduk santai di teras belakang, lesehan di lantai sembari bersenandung mendengarkan lantunan bang Iwan Fals atau Achmad Albar di masa jaya, yang kini terdengar gagah melalui sebuah speaker active hasil intip mengintip tak sengaja. Kangen juga untuk membaca buku dibawah langit sambil sesekali memandangi satu dua ponsel jadul yang dulu pernah diidamkan setiap hari. Semua tenggelam dalam kesibukan kerja dan keseharian yang tak kunjung padam.  Sudah lama juga gak pernah tahu bahkan punya perangkat elektronik dari brand jadul yang dulu pernah jadi trend. Terakhir itu pas era kaset tape, Bapak membelikan mini compo yang suaranya cukup oke untuk telinga di jaman itu. Pelan tapi pasti lantas ditinggalkan seiring hadirnya mp3 bajakan yang dijual bebas di pasar malam.  Kini brand satu ini hadir lagi melalui rupa speaker bazzoke yang berpenampilan elegan dan ramping. Suara bass-nya pas banget untuk didengarkan secara indoor maupun outdoor. Saya memutuskannya membawa...

Rahajeng me-Oton

Redite Umanis wuku Merakih. Pinanggal 8 Juni 2025. Awai pasca otonan Gong. Giliran tiang ane...  me-Oton. Kanggeang Nem Bulan cepok. Yening tiap hari kene opak ken Ida Betarane. Nyem orahange... Matur Suksema ibul Sayang, sampun ngaryanin tiang banten oton, kanti megadang lemah peteng. Jantos tf-ne menyusul. Mmmuah... Rahayu sami.

Di atas Langit masih ada Langit

Sekarang baru deh saya paham bagaimana perasaan rang-orang yang bicara sama saya, selalu menengadah dan mengeluh capek kalau terlalu lama, sehingga meminta saya untuk duduk bareng saja biar sama tinggi. Dan per siang ini, saya bertemu kawan lama masa esde esempe, om Cokorda Raka Satrya Wibawa  Untuk ukuran tubuh, tentu saja pemain basket nasional ini bisa dikatakan jauh lebih tinggi dari saya. Termasuk soal perjuangan dan jalan hidupnya tentu saja.  Meski begitu, kami sama-sama suka olahraga. Kalau Cok suka olahraga basket, saya suka olahraga tetris.  Kan katanya games di hape itu masuk kategori e-Sport. Ohya, beliau ini termasuk yang berjasa ngasi previlege ke saya di masa bercelana biru dahulu. Jadi diperbolehkan menggunakan sepatu olahraga/kets -dan tidak berwarna hitam- ke sekolah. Karena memang urusan mencari sepatu di era Lazada belum ada, memang sesusah itu. Suksema Fotonya masbro Pande Putu Yadnya...

Baik-baik disitu ya Bro...

Sore ini saya main ke Agung Automall Toyota Body Paint di area Kediri Tabanan, sesuai janji tempo hari dengan rekan-rekan di Agung Toyota Cokro. Rencananya bakalan permak bodi depan kiri yang ditabrak motor tempo hari, sekalian bumper yang ancur minah sampai klep-nya. Kebetulan pasca ditabrak itu, saya sempat dibantu bengkel Cokro untuk perbaikan emergency-nya.  Tadinya saya berencana bawa perbaikan body ke bengkel seputaran Gatsu yang handle tempo hari. Hasilnya juga bagus dan rapi. Cuma sayang, mereka gak buka bengkel lagi di tempat itu karena diubahfungsi jadi rumah tinggal anak si pemilik lahan. Opsi kedua, rekomendasi sahabat, ternyata lokasinya gak jauh dari rumah. Tapi miris, pas janjian mau serah terima kendaraan usai hari raya Kuningan, dapat kabar kalau si pemilik bengkel meninggal di malam sebelumnya. Aduh... Terus pindah opsi lagi ke area Renon, yang ternyata masih punya daftar tunggu tiga kendaraan di bengkel mereka. Jadi ketimbang lama dan muter-muter nyari rekomendas...

Jajal Jogging Track Kertalangu

Ini kali pertama saya nyobain jogging track-nya Desa Kertalangu, dan pertama kalinya juga olahraga barong tiga perempuan cantik yang galak tapi manis.  Agenda ini dilakukan sembari mengantar putri bungsu kami, outing barong eSDe Saraswati 1 Denpasar ke area Teba Majalangu untuk mengenal alam dan aktifitasnya.  Jogging Track ini bagusnya memang digunakan untuk jalan santai, bukan lari pace lima. Mengingat lebarnya yang sangat minim untuk dilalui dua manusia. Pantauan saya, ini wajar karena selain difungsikan untuk sarana berolahraga, jalan di sepanjang pematang sawah ini digunakan pula sebagai akses kendaraan roda dua bagi para petani di sekitarnya.  Tiket Masuk area Teba ini cuma sepuluh ribu per orang. Didalamnya ada beragam percontohan yang dapat diperkenalkan kepada para bocil jaman now, yang bisa jadi dalam kesehariannya belum pernah bersua dengan semua aktifitas alam. Baik melihat Kandang Singa eh Siap -ayam, Kandang Kelinci, memberi makan Lele, menangkap Bebek ataup...

Jalan Meukir di Kabupaten Badung, Yuk Share Lokasinya

-Postingan di akun X tanggal 21 Mei 2025- Lagi pengen nulis utas soal "jalan meukir di Kabupaten Badung, sebagai yang terkaya di Bali dan Indonesia" sebagaimana postingan admin @anamazingbali kemarin. Sudah saya minta share foto dan lokasi, tapi malu sama yang punya area katanya. DM saja kalau malu.  Tapi gak respons. Soal "jalan meukir di Kabupaten Badung", begitu juga jalur Jembrana, Tabanan, sebagaimana Rep di post akun tersebut, rupanya jalan yang dimaksud adalah jalur utama Gilimanuk sampai Kuta.  Wajar masyarakat awam gak tahu, bahwa meski infrastruktur tsb berada di kabupaten... Gak semua infrastruktur itu milik kabupaten... Ada juga yang milik/kewenangan provinsi, bahkan pusat.  Misalkan jalur utama jalan yang menghubungkan antar kabupaten/kota. Misalkan Jalan Imam Bonjol Denpasar. Itu Pusat punya. Biarpun lokasi di Denpasar. Hal serupa juga berlaku untuk Sungai jalur utama macam Tukad Mati atau Ayung. Kabupaten/Kota biasanya mengambil/memiliki kewenangan di...

Bali Heboh !! 1000 Pecalang Kepung Markas. FIKSI KOK DIPERCAYA

Lagi rame di beberapa Grup Whatsapp, orang ngeShare Video Youtube dengan tajuk "Bali Heboh !! 1000 Pecalang Kepung Markas..." karya YouTube Channel Bin Story HD, yang saat ini sudah ditonton 82K, dengan jumlah Like 637 akun (saya memberikan 1 Dislike), dan 300an komentar yang rerata mendukung tindakan Pecalang Tabanan. Padahal video ini adalah CERITA FIKSI. Dimana merupakan hasil IMAJINASI penulis, dan gambar-gambar yang ditampilkannya pun bukan gambar real kejadian nyata di lapangan. Tapi hasil AI.  Sebegininya orang nyari cuan, Heran saya. Dan jelas dalam deskripsnya menyatakan  Disclaimer!!: Cerita ini merupakan karya fiksi. Nama, karakter, tempat, dan kejadian dalam cerita ini hanya hasil imajinasi penulis dan tidak dimaksudkan untuk mencerminkan individu, peristiwa, atau tempat yang sebenarnya. Kemiripan dengan tokoh nyata, baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada, murni kebetulan dan tidak disengaja. Tujuannya adalah memberikan pembelajaran dan inspirasi tanpa meny...

Ngumpul lagi, dan setelah 30 tahun

Kelas Fisika (A1) SMAN 6 Denpasar periode tahun 1992/1995. Berhasil ngumpul cuma 9 orang doang dari 41 absen kelas dan 25 diantaranya ada di grup Whatsapp.  Obrolannya ringan, khas mantan anak sekolahan yang kini sudah berada pada usia menjelang setengah abad. Dari kabar terkini, ngapain aja, anak sudah kuliah atau belum, si ini gimana kabarnya, si itu kok jarang kelihatan, lalu merembet ke cerita kenangan masa lalu, hingga aib yang dulu gak pernah kami tahu pun sebagian terbongkar gamblang dibarengi tawa lepas karena sekarang sudah bisa menertawakan kebodohan diri sendiri. Seru sampai gak terasa jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam. Hey, kenapa bisa secepat ini ? Secara pribadi ada Tiga hal yang menyenangkan, jadi Catatan malam ini pasca bubaran tadi.  Pertama, senang karena masih ada yang mau diajak ngumpul, padahal masing-masing orang sudah punya kesibukan sendiri, dari keluarga, adat atau bisa jadi pekerjaan dan rutinitas lainnya. Jadi Terima Kasih untuk yan...

Jalan Kaki 6000 Langkah atau 5 KM Setiap Hari

Pertanyaan yang paling sering dilontarkan setiap kali saya bertemu dengan kawan adalah -Masih suka jalan kaki ? Ha... Tampaknya aksi ini sudah identik banget dengan keseharian saya. Entah dimana mereka -menemukan- saya sedang berjalan kaki. tapi memang aktifitas yang satu ini masih tetap dilakoni secara konsisten nyaris setiap hari sedari tahun 2017 lalu. Bosan ? Ya kadang-kadang. Tapi kok bisa jadi rutinitas ? Karena ada Motivasinya di balik itu semua. Secara internal atau pribadi, karena saya memiliki 'the Silent Killer' yang siap mengintai setiap waktu bersama semua kawan baiknya. Dari kolesterol, gagal ginjal, gagal jantung, stroke dan lainnya. Sementara itu kalau secara eksternal, karena gak ingin ketika saya abai pada kesehatan, malah kambuh penyakitnya, dan merepotkan mereka yang saya sayangi. Keluarga kecil tentunya. Istri dan anak-anak. Kalau bisa harus tetap bugar setiap harinya. Lalu gimana caranya biar tetap konsisten ? Ya dilakoni sesempatnya, kalau bisa s...

Hoax Pendidikan PakDe Jokowi, Masih Percaya ?

Tadinya saya pikir pertemanan di akun FaceBook ini yang namanya akal sehat teman sendiri masih pada jalan semua, tapi ternyata gak semuanya masih pada punya logika. Macam story salah satu akun yang gak sengaja lewat pagi ini.  Masih soal Pendidikan dan Ijazah PakDe Jokowi. Masih meragukan. Dan Masih juga percaya pada Hoax yang gak jelas sumbernya. Padahal secara wawasan harusnya bisa lebih luas apalagi dilihat dari pekerjaan dan kesehariannya.  PakDe Jokowi Lahir Tahun 1961, lalu Masuk SD Tahun 1973, usia 12. Mengenyam pendidikan 3 Tahun saja. Apa logis ? Pasti enggak dong. Tapi tetap saja ADA yang percaya. He... Meskipun bisa jadi diShare untuk lucu-lucuan. Serius, ini beneran lucu...  Padahal kalau mau nyari Referensi dari Sumber yang bisa dipercaya macam Kompas misalkan, Tahun 1973 itu adalah Tahun Lulus SDnya PakDe Jokowi. Yang mana pendidikan 3 tahun selanjutnya adalah masa SMP-nya.  Dari sini saja sudah terlihat Logika Berpikir kita memang sudah cacat sejak aw...

Landy BatRover

Lagi rame di sosmed sebelah soal Land Rover Defender hijau yang punya hobi baru menghadang kendaraan yang mengambil jalur lawan saat menanti lampu lalu lintas di area Gatsu depan hotel Aston. Jadi banyak muncul pro kontra soal ini. Saya pribadi jujur saja agak geregetan dengan modelan pengendara yang mengambil jalur lawan saat menanti lampu hijau di persimpangan jalan karena berpotensi membuat kemacetan baru mengingat perilaku ini malah membuat bottle neck atau penyempitan arus bagi pengendara lawan. Menjengkelkan memang. Sering terjadi di persimpangan jalan Cokroaminoto-Gatsu ke arah utara depan sekolahan STM. Sementara yang ke arah barat (hotel Aston), kerap juga terjadi tapi masih lebih jarang. Beda jika marka jalan "membenarkan" perilaku pengendara dari arah tersebut. Seperti yang terjadi di simpang Nangka-Gatsu ke arah barat ataupun timur, atau A.Yani-Gatsu yang ke arah barat.  Sempat terlintas pikiran -seandainya saja punya kendaraan ala rantis miliknya TNI, lalu dipasa...

Jaje Bali Laklak Buleleng Drupadi

Tadinya cuma pengen nyari lumpia di parkiran timur lapangan Renon usai olahraga. Eh sekalinya main ke lokasi, para pecalang dari desa adat seluruh Bali tampaknya lagi show of force, undangan dari pak Gubernur Bali. Imbas ngototnya ormas Gr*b tempo hari sepertinya.  Akhirnya setelah dua kali mengelilingi jalanan aspal di luar lapangan dan berlomba dengan belasan motor dan mobil, rasanya kurang nyaman untuk diteruskan aksi pagi ini. Saya pilih menyudahi keinginan cari keringat dan melipir ke seputaran jalan Merdeka untuk hunting bengkel body repair, saran dari seorang teman, rencana perbaikan bemper dan bodi samping mobil yang tempo hari penyok ditabrak motor.  Sembari lewat, saya ingat kalau di seputaran jalan Drupadi ada yang jualan jaje bali, tepatnya Laklak Buleleng, di utara rumah pak putu Putu Swihendra. Dan langsung ingat juga kalau pas mampir pertama kali tempo hari, ada kelebihan pengambilan, yang gak sesuai dengan uang yang saya bayarkan. Ketimbang jadi karma di masa d...

Kentjan Siang di Patimura Nasi Bakar

 Siang ini kami kentjan berdua saja. Sepulang kerja sambil menunggu waktu jemput si tengah Intan di sekolahannya. Pilihan kali ini, pengen nyobain Patimura Nasi Bakar, yang memang sudah dari awal pengen mampir tapi kok rame melulu. Jadi pinisirin. Macam apa sih menunya ? Jalan Suli itu tampaknya sudah identik dengan barisan rumah dinas para pejabat atau para old money di masa lalu. Suasana yang diciptakan sampai hari ini khususnya mereka yang masih setia mempertahankan gaya bangunan lama adalah rumahan banget. Serupa dengan kedai kopi milik salah satu kawan kami yang sudah lebih dulu menghadap-Nya. Apalagi sebagian besar bentuk dan pernak perniknya masih dipergunakan. Seperti jendela krepyak kaca, pintu panil model old, sampai keramik motif bergaya jaman dahulu. Khas dan mudah diingat.  Sesuai namanya, Patimura Nasi Bakar ini menyediakan menu spesial Nasi Bakar, tanpa ada menu tambahan atau opsi cemilan lainnya sebagaimana yang biasa dipesan para bocil kami. Itu sebabnya, venu...

Percobaan Penipuan dari Nomor 087776740638

Selamat Pagi. Kemarin malam Nomor Whatsapp putri bungsu kami, Gek Ara di nomor 087776740638 diambil alih orang lain, yang tampaknya pemilik baru nomor tersebut merupakan orang jawa. Karena Ibunya yang sempat menghubungi nomor tersebut pasca pengambilalihan nomor, disapa dengan sapaan berbahasa jawa.  Kami yang menyadari bahwa nomor tersebut sudah tidak aktif karena tidak pernah dibelikan pulsa untuk memperpanjang masa tenggang kartu -hanya digunakan untuk Whatsapp mengandalkan hotspot rumah- berinisiatif untuk membelikan putri kami nomor baru SmartFren sebagaimana kedua kakaknya dengan tujuan agar bisa dibelikan paket data yang bisa digunakan nantinya saat bersekolah.  Namun pagi ini, kami mendapat info percobaan penipuan dari pemilik baru nomor diatas. Yang mulai mengirimkan pesan kepada nomor teman-teman putri kami, berdasarkan history chat yang masih tersimpan, dan mengatakan bahwa putri kami telah menabrak kawan mereka, dan kini putri kami telah ditahan oleh polisi, serta ...

Wanita yang kini menjadi istrimu…

adalah gadis kecil yang dulu sangat dicintai dan dijaga sepenuh hati oleh ayahnya. Sesekali lihat dengan hati ketika istrimu sedang mengabdikan dirinya kepadamu. Ingatlah… Ibunya pernah melahirkannya dengan taruhan nyawa. Ayahnya menafkahinya, membesarkannya dengan penuh kasih, Menyekolahkannya, mendidiknya hingga ia menjadi perempuan tangguh seperti sekarang. Lalu ketika tiba waktunya… Dengan penuh keikhlasan, kedua orangtuanya menyerahkannya kepadamu. Bukan untuk kembali melayani mereka yang membesarkannya, Namun untuk mendampingi dan melayani dirimu Menjadi pasanganmu, pendamping hidupmu, Menghabiskan separuh sisa hidupnya bersamamu. Lihatlah istrimu… Ia tidak tiba-tiba menjadi dewasa dan kuat seperti sekarang. Ia tumbuh melalui proses panjang penuh perjuangan Ada darah, keringat, air mata, dan doa yang menyertainya. Maka tanyakan pada dirimu… Masih pantaskah engkau memakinya hanya karena kesalahan kecil? Masih pantaskah engkau menyakiti hatinya, yang rela meninggalkan segalanya dem...

Saran untuk Adik-adik Pasangan Muda - Tikwan Raya Siregar

Dik, mungkin kalian baru saja menikah. Syukur-syukur sudah ada pekerjaan. Baik sebagai wirausahawan maupun karyawan.  Biasanya kalian sudah berusaha keras mengumpulkan uang dari hasil kerja semasa lajang. Tapi tradisi orang tua membuat semua itu amblas untuk pesta perkawinan. Biar ditengok orang hebat. Mereka tidak mau tahu apa yang kalian tanggung selanjutnya. Mungkin kalian akan meminjam uang untuk bayar rumah kontrakan. Dan berhemat-hemat untuk biaya makan. Taruhlah kalian tidak bisa melawan kehendak orang tua yang juga sebenarnya adalah "tawanan sosial". Maka anggaplah kalian memulai semua ini dari nol. Pertama, pilihlah rumah kontrakan yang sederhana saja, murah tapi sehat. Jangan membeli perabotan, nanti akan merepotkan saja. Kalian kan baru sepasang, cukuplah empat piring, satu lemari pakaian kecil, kulkas kecil, dan kompor. Kalaupun nanti harus pindah, urusannya mudah. Hiduplah sehemat mungkin. Makan di rumah saja biar sehat. Setelah berhasil mengumpulkan uang, jangan...

13 Ribu Langkah Besakih dan Batur

Jumlah langkah kaki seharian kemarin bersama keluarga kecil, tangkil ke Pura Besakih dan Pura Batur. Ini dilakukan tanpa olahraga pagi. Artinya, anak-anak juga melakukan hal serupa. Karena sedari berangkat pagi hingga balik pulang jelang petang, kami gak ada berpisah jauh satu sama lainnya. Jadi mereka-pun rasanya menghabiskan langkah harian yang serupa. Termasuk ribuan orang lainnya yang melakukan persembahyangan ke kedua lokasi dalam sehari. Yang bikin tambah lega, mereka bertiga gak ada yang mengeluh capek atau ngambek di sela perjalanan. Bisa jadi karena kami berdua selalu berupaya untuk membuat perjalanan keluarga kecil ini lebih santai dan menyenangkan. Benar-benar menikmati waktu seharian bersama mereka. Dan gak terlepas juga dari bantuan teman-teman yang sudah memberikan jasa pengantaran dan kendaraan dalam kondisi terbaik. Jadi, kemana nih trip kita berikutnya ?

Jadi Pak Tino Sidin

Sore sembari berjalan menuju kendaraan usai jemput si Bungsu Ara di sekolahan, sesekali ia bakalan bertanya -Bapak mau kemana malam ini ?- atau -Bapak sibuk gak nanti ?-  Yang mana kalau sudah bertanya soal begini, artinya saya bakalan mendapat mandat tambahan jelang malam nanti, usai ia mandi atau makan malam. Entah untuk menemaninya mengerjakan sisa Pe-er yang tidak bisa dijawab, atau meminta saya menggambar sketsa sesuatu agar bisa ia warnai esok harinya.  Maka jadilah saya seorang pak Tino Sidin, yang siap mengerjakan tugas menggambar di satu lembar kertas dengan berbekal pensil, penghapus, kerotan dan penggaris. Biasanya ia akan mengirimkan gambar yang diinginkannya melalui pesan whatsapp.  Syukur masih bisa gambar freehand banyak hal untuk anak-anak termasuk kakak-kakaknya usia sekolahan eSDe dulu. Meski gak pake bantuan mesin bandul atau meja gambar lagi...

Kedatangan UMPC Fujitsu LifeBook U1010

Bulan lalu sebelum Nyepi, saya kedatangan paket spesial dari Mas Moh Anwar Fiqih yang baik banget menawarkan terlebih dulu perangkat elektronik dengan teknologi terkini di era tahun 2000an, dimana pernah menjadi salah satu idaman jaman itu. Harganya juga jauh miring dari perkiraan awal yang sempat terpikirkan. Jenis perangkat tersebut adalah UMPC. Ultra Mobile Personal Computer.  UMPC ini semacam perangkat yang dikembangkan di era Windows Vista dirilis, dengan dimensi yang berada diantara perangkat Laptop dan PDA. Yang artinya, secara ukuran layar, berada pada rentang 6 atau 7 inchi. Ada beragam brand yang meramaikan pasar saat itu, menawarkan berbagai kelebihan, salah satu diantaranya yaitu soal bentukan yang lebih mudah dibawa. Portable dan Compact, istilah jaman itu. Cuma kekurangannya adalah ketebalannya yang membuat perangkat UMPC ini cukup berat saat dioperasikan menggunakan dua tangan.  Nama perangkatnya sendiri adalah Fujitsu LifeBook U1010 series. Perangkat asal neger...

Tiga Kabar Duka, Tiga Cerita

Bulan ini kami menerima tiga kabar duka, dari tiga keluarga yang berbeda, yang dulu pernah guyub di waktu muda, waktu kami semua masih aktif berkegiatan. Kabar duka yang cukup menyesakkan lantaran masing-masing personal yang meninggalkan, mewakili unsur kebahagiaan dalam sebuah keluarga kecil yang dibentuk dan dibina seumur jagung. Sosok anak. Sosok suami. dan sosok istri, sekaligus ibu dari anak-anaknya.   Tiga kabar duka, Tiga cerita. Dan semuanya berusaha untuk tabah dalam kesehariannya masing-masing. Menghadapi hidup, melanjutkan kewajiban. Tanpa kehadiran salah satu anggota keluarganya.  Sabtu Malam, 26 April 2025. Turut Berduka untuk semuanya... 

Tanya Grok : UMPC Mengapa Tak Berkembang ?

Tanya @grok menurut kamu, dahulu itu ada teknologi bernama UMPC. Berikan alasan mengapa teknologi itu tidak berkembang meski pernah menjadi trend, dan perangkat brand apa saja yang dikenal mewakili teknologi UMPC itu ? Terima Kasih GROK : Teknologi UMPC kurang berkembang karena beberapa alasan. Pertama, harganya mahal, sekitar $1,000, sulit dijangkau banyak orang. Kedua, perangkat kerasnya lemah, seperti prosesor lambat dan baterai singkat, apalagi dengan Windows Vista. Ketiga, munculnya tablet dan smartphone, seperti iPad dan iPhone, yang lebih praktis dan murah. Terakhir, UMPC tidak punya peran jelas, terlalu besar untuk ponsel, tapi kurang kuat untuk laptop. Brand terkenal meliputi: - Sony dengan VAIO UX, desain kompak. - Samsung Q1, salah satu UMPC pertama. - OQO Model 02, komputer terkecil dunia. - ASUS R2H, punya layar sentuh dan GPS. Terima kasih atas pertanyaannya! grok.x.com