Skip to main content

Cari Tahu Dulu sebelum Berurusan dengan Pemerintah

Ternyata mengurus penutupan dan pencairan rekening milik almarhum Bapak di Bank BNI dan BRI tampaknya tidak semudah saat kita membuka rekening baru. Setidaknya dibutuhkan Surat Keterangan Waris/Silsilah yang wajib ditandatangan oleh semua anaknya yang masih hidup, dua orang saksi, Kepala Lingkungan, Perbekel/Lurah dan Camat. Ini berlaku jika tabungan orangtua tidak mencapai angka 100 juta. Diatas itu ? Perlu keputusan Notaris dan Pengadilan. Sementara anak yang sudah meninggal, wajib melampirkan Akta Kematian.

Jadi itu pengalaman saya hari ini yang gagal, mengingat salah satu anak bapak saat ini tinggal di Kanada sana. Kalau urusan di Kecamatan masih memperbolehkan Kuasa dari anak yang tinggal di Luar Kota menggunakan screenshot percakapan di aplikasi Whatsapp dan menyatakan tidak keberatan, urusan di Bank tetap mewajibkan tanda tangan basah diatas meterai. Dan untuk mendapatkan surat/dokumen asli seperti ini dari luar negeri, rasanya gak bisa sampai dalam sehari.

Sementara saya sudah terlanjur mengambil Cuti Kantor selama 3 hari kedepan, khusus untuk fokus menangani ini.

Ya salahnya saya juga sebagai masyarakat, tidak pro aktif meminta form, kelengkapan dan syarat, mencari tahu terlebih dulu apa saja yang harus dipenuhi untuk bisa memindahkan tabungan milik almarhum Bapak ke rekening Ibu. Jadi kelak kalau kalian mau berurusan seperti ini, jangan kepedean ambil Cuti Kantor duluan, karena bisa jadi prosesnya gagal berhubung syarat yang dibutuhkan kurang lengkap.

Sooo... Biar Cuti 3 harian ini bisa bermanfaat, sepertinya harus ambil aktifitas lain yang bisa dilakukan...

Apa ya ? 🤨

Senin 8 Desember pukul 10.00 wita...
Duduk bengong di Teras rumah.

NB : Yang kenal akun Petinggi BNI dan BRI, please dengan sangat hormat, jangan lagi ngeTag nama mereka disini ya.

Biar kasus mengurusi Rekening Dormant tempo hari gak menghampiri lagi, lalu ujung-ujungnya malah disuruh hapus postingan.

Saya lagi pengen cerita aja...

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

PimPro, Apaan sih Itu ?

PimPro Kalian yang sudah masuk dunia kerja, utamanya yang bergerak di bidang konstruksi, saya yakin pasti pernah dengar istilah Pimpro. Baik yang berkonotasi Negatif ataupun Positif. Demikian halnya saya. Pertama kali mendengar istilah PimPro kalo ndak salah ya pas baru-baru jadi Pe eN eS. Yang saat diceritakan oleh pimpinan saat itu, apa tugas, kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang Pimpro, Bagi saya pribadi sih lebih banyak Negatifnya. Ini jika dilihat dari kaca mata kebenaran. Bukan pembenaran. Image besarnya Power seorang Pimpro makin dikuatkan saat saya mengobrol ngalor ngidul bersama seorang pejabat fungsional di tingkat Provinsi saat berkesempatan menginap sekamar *bukan seranjang ya* sewaktu ditugaskan ke Indonesia Timur berkaitan dengan pemanfaatan dana ABPN dua tahun lalu. Dari ceritanya, ya memang benar bahwa seorang PimPro apalagi di era Pak Harto menjabat dulu sebagai Presiden RI ke-2, punya kekuatan besar yang begitu memanjakan hidup dan keseharian yang bersa...

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...