"Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan"
(The best fate is never to be born)adalah sebuah pandangan filosofis pesimistis yang menyatakan bahwa penderitaan dan kesulitan hidup (beban, sekolah, kerja, kematian) lebih besar daripada manfaatnya, karena kita tidak pernah meminta untuk dilahirkan -Schopenhauer
Satu pemikiran yang pertama kali saya dengar pada awal cerita film Gie (2005) atau Soe Hok Gie.
Namun demikian, Nasib Terbaik saat sudah dilahirkan dan dibesarkan oleh orangtua dan kehidupan adalah Bermanfaat bagi Orang Lain. Setidaknya itu pemikiran saya secara pribadi ketika secara sadar mendonorkan 350cc volume darah dalam tubuh untuk bisa diberikan kepada orang lain setiap 2-3 bulan sekali, siapapun itu.
Ada perasaan lega dan bahagia ketika dinyatakan lolos uji tekanan darah dan Hb di meja petugas verifikasi, pasca wawancara singkat dan pemeriksan kesehatan di dua poin itu. Itu artinya saya berhasil menjaga kesehatan diri, sehingga kesempatan untuk bisa bermanfaat bagi orang lain bisa terbuka lebar.
Astungkara hari Jumat kemarin, saya diberi kesempatan untuk berbagi sekantong darah pada sesama yang ke-95 kalinya. Semoga kedepannya bisa tetap seperti ini.
Donor Darah dapat menjaga Kesehatan bagi para pendonornya, kata Dokter. Bagi saya, itu adalah sebuah motivasi bagi diri sendiri untuk tetap bisa menjaga kesehatan secara rutin agar kelak bisa bermanfaat bagi orang lain. Tidak hanya pada diri sendiri.
Yuk Kawan, kita Donor Darah...
Comments
Post a Comment