Skip to main content

Jaringan SmartFren Gangguan Parah ?

Jaringan SmartFren tampaknya gangguan parah hari Jumat kemarin. Saya baru tahunya sekitar jam 3 sorean pas jemput bungsu di sekolahannya, kok tumben pesan yang dikirim hanya centang satu. Gak ada nelpon pula dia minta jemput. Ternyata dia bilang paketan datanya habis. Gak bisa nelpon atau kirim pesan. Ah apa iya ? Perasaan baru minggu lalu beli paket barengan saya. 

Saya pribadi sudah lama say goodbye dengan jaringan internet SmartFren. Lantaran ponsel yang saat ini digunakan cuma support dua slot simcard yang artinya, salah satu harus dikorbankan agar memory card tambahan bisa disematkan untuk jagain data dan dokumentasi foto video. Jadi yang dipertahankan tentu saja kartu Axis/XL yang berusia belasan tahun itu. Sementara nomor SmartFren yang saya gunakan, sempat pindah ke ponsel lama, cuma gak berlanjut pakainya. 

Istri juga saya sarankan hal yang sama, meski ponsel yang digunakan masih support tiga slot. Cukup beli pulsa dan data nomor Axis-nya saja, toh secara penggunaan rasanya mubazir ada kuota harian maks 2 GB-nya SmartFren. Jadi yang bertahan pakai itu hanya tiga putri kami saja. Mengingat aktifitas mereka rasanya lebih membutuhkan paketan Unlimited Hariannya SmartFren. 

Cuma kasihan aja lihat tiga bocil ini kelimpubgan seharian kemarin. Ternyata selain jaringannya yang lelet parah karena gangguan, aplikasi MySmartFren tampaknya ikut-ikutan kena imbas. Berkali-kali dibuka, selalu minta input Nomor SIM lalu minta kode verifikasi yang dikirim melalui SMS. Ya, berkali-kali. Saya membathin ini karena hape anak yang lelet lola apa gimana ? Karena selain gak bisa menampilkan user interfacenya aplikasi, pulsa yang berhasil dikirim pas mengira paketan data habis, gak berhasil masuk Saldo. Ada apa nih tumben ? 

Iseng saya ngasi Review Bintang 1 di Apps Store menggunakan akun dari ponsel anak, yang kemudian ditanggapi dan meminta saya melakukan kontak bantuan melalui nomor WhatsApp resmi milik SmartFren di nomor 08881212888. Tapi setelah melakukan interaksi, selain tanggapan pesan ada jeda waktu cukup panjang, pesan yang sama secara berulang disampaikan berkali-kali. Sampai jengkel menanggapinya. Well, rasanya gak worth kalau mau berinteraksi dengan mesin penjawab, mengingat fitur Live Chat di aplikasi juga gak bisa aktif/tampil.

Nah, pas nyoba komplain melalui akun Twitter ke akun SmartFrenCare sekitar jam 5 kurang, saya baru tahu kalau jaringan ini memang lagi gangguan parah. Dari beberapa tweet terakhir yang di post di laman X menggunakan kata kunci SmartFren. 

Ealah... Gangguan Nasional rupanya...

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

PimPro, Apaan sih Itu ?

PimPro Kalian yang sudah masuk dunia kerja, utamanya yang bergerak di bidang konstruksi, saya yakin pasti pernah dengar istilah Pimpro. Baik yang berkonotasi Negatif ataupun Positif. Demikian halnya saya. Pertama kali mendengar istilah PimPro kalo ndak salah ya pas baru-baru jadi Pe eN eS. Yang saat diceritakan oleh pimpinan saat itu, apa tugas, kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang Pimpro, Bagi saya pribadi sih lebih banyak Negatifnya. Ini jika dilihat dari kaca mata kebenaran. Bukan pembenaran. Image besarnya Power seorang Pimpro makin dikuatkan saat saya mengobrol ngalor ngidul bersama seorang pejabat fungsional di tingkat Provinsi saat berkesempatan menginap sekamar *bukan seranjang ya* sewaktu ditugaskan ke Indonesia Timur berkaitan dengan pemanfaatan dana ABPN dua tahun lalu. Dari ceritanya, ya memang benar bahwa seorang PimPro apalagi di era Pak Harto menjabat dulu sebagai Presiden RI ke-2, punya kekuatan besar yang begitu memanjakan hidup dan keseharian yang bersa...