Skip to main content

Menerima Kado Pahit Akhir Tahun dari PakDe Jokowi

Kalau tidak salah ingat, semua ini berawal dari kekecewaan Joko Widodo selaku Presiden RI di periode ke-2, yang beranggapan bahwa ada banyak prosedur bertele-tele terjadi di lapangan saat upaya investasi diturunkan sehingga hasil yang diharapkan malah tidak terlihat. Selain itu birokrasi dan budaya kerja para asn pun menjadi sorotan Beliau, dimana pada akhirnya ide untuk menyederhanakan kelembagaan pemerintah digulirkan.

Sebagai awal, jajaran Eselon IV sebagian besar dipangkas dan diubah menjadi Jafung alias Jabatan Fungsional, namun tetap mempertahankan sebagian lainnya yang bertugas sebagai Lurah ataupun kepala sub bagian urusan perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian.

Sebuah kado yang pahit di akhir tahun 2021 dari PakDe Jokowi.

Bagi semua eselon IV yang terkena pemangkasan, perubahan menjadi Jafung secara struktural, tentu bagai masuk dalam sebuah peti mati, dimana kemungkinan untuk naik jabatan secara struktural tadi, kecil bahkan tidak mungkin sama sekali. Yang ada hanyalah kenaikan pangkat sesuai pencapaian angka kredit bilamana yang bersangkutan aktif dan mampu melampauinya.
Sementara itu, peluang untuk naik jabatan struktural tampaknya hanya bisa dilakoni oleh mereka, para eselon IV yang hingga hari ini tidak terkena pemangkasan, seperti Lurah dan para kasubag itu. Pun termasuk para Staf dan umbi-umbian asn yang belum mendapat berkah promosi.

Padahal belum lama, seluruh jabatan eselon termasuk eselon IV yang per hari ini harus mendapat kado pahit pemangkasan, mendapat mandat perubahan nomenklatur dan penugasan sebagaimana amanat dari Permendagri 90 tahun 2019.

Masalah berikutnya, tentu saja siapa yang akan mengambil perubahan penugasan tersebut, yang kelak akan ditetapkan dengan menggunakan nomenklatur lama eselon IV ?

Entahlah… Kelihatannya akan menjadi pe-er bagi para pengambil keputusan diatas, untuk kembali membuat dan menurunkan peraturan baru mengikuti semua pemangkasan eselon IV dan perubahan penugasan tempo hari.
Kita lihat saja bagaimana kelanjutan nantinya.

Toh kini semua dihadapkan pada kenyataan yang sama, yaitu perayaan Tahun Baru 2022 yang sudah berada di depan mata.

Yuk ah…

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p