Skip to main content

Hanya sebuah Hobi Sederhana saja

Mengumpulkan satu persatu ponsel jadul dari produknya Nokia, Sony Ericsson, BlackBerry, iPhone atau rilis PDA jaman dulu, rupanya kerap dipandang sebelah mata oleh orang-orang terdekat yang menganggap bahwa semua yang saya miliki hari ini hanyalah sebuah barang rongsokan. Kelak ketikapun akan dijual saat saya sudah tiada, mungkin yang berminat hanyalah pemulung atau penjual barang bekas, yang dihargakan murah sambil tertawa dan berlalu.

Bisa jadi ada benarnya.

Mengingat secara fungsi dan penggunaan, ukuran jaman sekarang rasanya memang sudah gak berarti lagi. Era smartphone dan juga internet cepat, apalagi dengan operasional yang menyusahkan.
Disamping sulitnya mendapatkan part pendukung seperti batere, yang praktis akan mengubah puluhan #HPjadul yang saya miliki ini menjadi sampah.

Namun mereka lupa, bahwa di balik desain dan teknologi yang pernah disuntikkan dalam bentukan ponsel lama ini, ada cerita dan sejarah yang mungkin satu saat dikenang orang sebagai bagian awal mula dari apa yang mereka pergunakan saat ini. Atau bisa jadi karena mereka tidak tahu, tidak paham bahkan tidak peduli.

Tapi ya siapa juga yang akan mengingat jika si empunya koleksi #HPjadul sudah tiada satu saat nanti. Terserah mereka yang mewarisi. Apakah mau dijual murah, atau dijadikan sebagai sebuah tanda sejarah yang pernah ada di masa lampau. Toh secara ruang yang dibutuhkan, tidak memerlukan area khusus dan luas. 1×1 meter dengan tinggi rak 2 meter saja sudah cukup untuk menyajikan pemandangan yang unik di sudut ruang tamu saat generasi boomer macam saya berkunjung ke rumah.

Untuk sementara sih, belum ada keinginan menjual habis satu persatu hobi masa remaja saya ini. Apalagi ada banyak cerita yang bisa disampaikan dari banyak sisi.

Lihat nanti saja.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p