Jujur saja, saya gak pernah peduli pendapat orang tentang hobi saya satu ini. Mau ditertawai karena gak ada manfaatnya, dihina karena mengumpulkan barang rongsokan, ataupun dipandang tak berharga, ya biar saja orang menilai. Termasuk yang terdekat sekalipun.
Mengingat apa yang saya lakukan saat ini merupakan aksi balas dendam untuk sebuah impian yang dulu tak pernah bisa digapai saat masa muda remaja. Hanya menjadi sebuah angan tanpa bisa mewujudkannya. Sebuah cerita yang kurang lebihnya sama dirasakan jaman itu karena saking tidak mampu membeli semua yang diinginkan.
Minimal saat ini, ketika semua yang diharapkan bisa ditebus dengan modal murah, mewujudkan impian pelan-pelan rasanya sudah puas banget bisa mencapai progress sampai hari ini. Karena hampir 90% dari yang pernah diharapkan, bisa terpegang dan dimiliki meski dengan cara yang berdarah-darah. Harus rajin memantau banyak lapak dan jualan, juga menjaga komunikasi serta loyalitas pada banyak orang di luar sana. Hasilnya, gak percaya aja teryata bisa dicapai juga.
Ketika kelak jika saya tiada, gak tahu juga mau dihibahkan pada siapa nantinya. Mengingat dalam lingkungan saya, tidak ada yang bisa memahami hobi saya satu ini. Apalagi dengan adanya banyak kenangan dan cerita yang ada di dalamnya. Apakah mungkin ada orang yang memiliki keinginan untuk mengambilnya tanpa menghancurkan atau membuangnya ke tong sampah ? Entah.
Tapi tidak terpikirkan untuk saat ini.
Terserah nanti aja lah.
Comments
Post a Comment