Skip to main content

Set (Scorpio Z) Terjual

Untuk kesekian kalinya saya memanfaatkan jasa OLX, menjual satu demi satu ‘teman’ yang pernah menemani hari, dari ponsel Hisense PureShot+ yang laku dalam hitungan sejam, Nokia X dan Lumia 520, Andromax A, B dan E2, kini giliran si merah kekar tunggangan lakik pun jadi korban.

Yamaha Scorpio Z 225 cc Tahun 2011 yang dibeli dengan menggunakan honor sebagai Sekretaris LPSE Badung , usianya hanya sampai 5 tahun saja setia menemani ke berbagai kegiatan lapangan yang saya miliki. Terhitung awal tahun 2017, motor ini nganggur tak bertuan lantaran tak satupun paket fisik yang saya emban setelah dipindahtugaskan ke Seksi Peningkatan Kualitas Perumahan.
Meski demikian, si merah yang kaki-kakinya disulap jadi lebih garang, tetap dirawat berkala di Yamaha Flagship Diponegoro.

Jika dulu Scorpio ini masih mampu mengajak serta si kecil Mirah kemanapun kami pergi, kini jadi agak sulit mengingat kehadiran 2 bayi yang sepertinya kasihan kalo harus didudukkan pada tangki motor sepanjang perjalanan. Maka jadilah kesayangan kami ini sebuah motor egois. Hanya si bapak saja yang menggunakannya tanpa ada keluarga yang mengikuti.

Keputusan menjualnya lewat OLX apalagi kalo bukan karena proses inden motor Yamaha XMax yang punya mesin lebih gahar, 250cc beberapa waktu lalu. Ketimbang membayar banyak pajak, dimana motor juga kena pemberlakuan progresif juga pemeliharaannya, maka dengan berat hati Scorpio ini dilego sejak sebulan lalu.
Bersyukur ada yang mau ambil dengan harga wajar. Mengingat penawaran yang lain, lumayan sadis lantaran hanya akan memanfaatkan mesinnya saja untuk modal modif Jap style.

Per hari senin sore lalu, ni motor akhirnya berpindah kepemilikan. dan sudah ditindaklanjuti pula dengan penghapusan di Samsat selasa siang kemarin.
Rada berat sebetulnya, tapi kalo tetap dipiara sementara jarang digunakan ya kasihan juga…

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p