Skip to main content

Nubia M2 Lite, Serupa tapi Tak Sama

Perpaduan warna Hitam dan Kuning Gold menjadikan penampilan ponsel satu ini memang lebih apik dan ciamik dari sejumlah ponsel yang pernah saya lihat, pegang, dan uji. Apalagi desain serta ketipisannya juga bikin mupeng sejak awal. Dilihat sepintas, serupa plek dengan Nubia M2 yang sebelumnya saya review di halaman ini.
Ya, ini adalah Nubia M2 Lite.

Seperti yang saya katakan tadi, jika hanya dilihat sepintas penampakan Nubia M2 disandingkan dengan M2 Lite dari arah depan dan samping, memang sama persis. Entah itu ukuran layar, penempatan tombol fisik diatas layar maupun disamping bodi. Sama semua. Saya yakin, siapapun ndak akan bisa membedakannya.

Baru ketika menilik sisi belakang ponsel, ketiadaan Dual Kamera sebagaimana yang dibekali pada M2 lah yang membedakan dua seri bersaudara ini.
Wajar, lantaran secara harga terpaut selisih hingga 40% dari sang kakak.

Lalu, apa lagi yang bisa diketahui lebih jauh dari perbedaan harga yang nyaris setengahnya itu ?

Let’s see…

> Ada 13 Fitur Kamera DSLR yang dibekali pada opsi kamera bawaan Nubia M2 Lite sementara sang kakak mengadopsi 16 Fitur,
> Ada Internal Storage yang ‘hanya’ 32 GB sementara sang kakak dua kali lipatnya,
> Ada prosesor OctaCore 1.5 MHz sementara sang kakak 2.0 MHz
> Ada jenis layar IPS LCD 16 M yang dibekali sementara sang kakak sudah menggunakan tipe AMOLED
> dan yang paling kentara, ada kapasitas batere yang ‘hanya’ 3000 mAh, sedang M2 nambah dikit sekitar 3630 mAh.
Dan tentu saja absennya Dual Camera 13 MP dengan kemampuan rekam video 2160p sementara M2 Lite ya terhitung setengahnya saja.

Namun jangan khawatir, sebagaimana perbedaan pertama diatas, Nubia M2 Lite masih tergolong keluarga Mobile Photography Expert seperti halnya M2, sehingga urusan kamera, dijamin mutu lah jika yang ingin dipertanyakan itu soal kemampuan filter dslr maupun manualnya.

Sementara dari sisi Software, Nubia M2 Lite masih sama dan setara, baik versi User Interface yang digunakan sama sama Nubia UI 4.0, dengan sejumlah fitur yang kurang lebih sama pula.

Untuk penggunaan dengan aktifitas standar, saya rasa ponsel sudah cukup mampu untuk menangani semua itu. Apalagi soal RAM pun masih setara dibekali dengan sang kakak, yaitu 4 GB. Sementara persoalan harga ya masih terjangkau kantong dengan seabrek fitur kamera yang ada.

Bagaimana pendapat kalian ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian