Skip to main content

Menikmati Jam Kerja Tanpa Tekanan

Menjadi Pejabat Pembuat Komitmen atau yang dulunya dikenal dengan istilah PimPro untuk 90an Paket Kegiatan itu sudah menjadi masa lalu.
Ya, sudah hampir Enam Bulan berjalan.
dan Tampaknya saya sangat menikmati masa-masa ini.

Saya bertugas, dan di pelantikan 74 pejabat baru hari jumat kemarin, saya masih tetap bertugas di Bidang Perumahan Rakyat Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman sebagai Kepala Seksi Peningkatan Kualitas Perumahan, malih rupa dari Dinas Cipta Karya yang pernah membesarkan dan melindungi saya selama 3 tahun lamanya.
Adapun Tugas yang saya emban kali ini adalah berkaitan dengan Bantuan Rumah bagi masyarakat miskin di Kabupaten Badung.
Urusan Jalan Lingkungan ?
Jauh jauh dulu deh…

Menjalani rutinitas kerja di tempat baru sepertinya memang benar-benar memberikan suasana dan gairah baru dalam menghadapi hari.
Setelah penat dan lelah dihantam tekanan selama tiga tahun lamanya mengurusi Jalan Lingkungan serta pernak pernik suka duka didalamnya, saya rasa amat sangat wajar apabila kemudian membutuhkan masa-masa tenang, agar kelak bisa menikmati hidup dan waktu bersama keluarga dengan lebih baik. Minimal ya setahun kedepan ini.
Dan doa saya dikabulkan olehNYA, juga oleh atasan terdahulu.
Resign dari jabatan PPK dan semua yang terlibat didalamnya.

Namun meski demikian, saya tentu belum boleh melepas semuanya langsung, serta merta begitu saja. Mengingat pejabat baru yang menduduki posisi saya terdahulu, baik pada kursi Kepala Seksi yang menangani Jalan Lingkungan ataupun tugas sebagai PPK, dirasa belùm mampu menggantikan sepenuhnya, utamanya terkait pe er di masa lalu tentang e-Katalog Daerah dan juga titipan aspirasi para anggota Dewan DPRD Badung serta yang berkepentingan. Itu sebabnya pada kunjungan kerja ke LKPP kemarin atau saat beberapa pejabat dan anggota DPRD lainnya yang tidak puas dengan tanggapan pejabat baru, saya pun masih ikut dilibatkan didalamnya.
Akan tetapi tentu saja tidak diikuti dengan beban, tanggungjawab dan tekanan tadi.
Jauh lebih ringan lah kini.

Menikmati Jam Kerja tanpa Tekanan

Minimal sekarang saya sudah bisa jalan-jalan ke desa atau kelurahan saat jam kerja. Berbagi informasi dengan para Kades, Perbekel atau Lurah, Kaur Kesra dan Kelihan Dinas, juga masyarakat yang layak mendapatkan bantuan. Atau sekedar menikmati makan siang bersama staf di pinggir jalan desa yang sedang kami kunjungi.

Tanpa gangguan dering telepon, nada komplain atau marah-marah dari mereka yang keinginannya belum mampu saya penuhi lantaran aturan atau waktu yang tak memungkinkan.
Tanpa gangguan masalah yang datang hanya karena kepentingan dan kepentingan pihak tertentu, dan kerap tidak memperdulikan bagaimana kelak saya akan menghadapi akibatnya.
Tanpa gangguan lambung yang datang di pagi hari, lengkap dengan muntah dan lupa ingatan, hanya gara-gara telat makan atau bahkan tak sempat lagi menyentuh cemilan yang sejak pagi sudah disediakan staf di ruangan.
Itu semua Nikmatnya tiada tara…

Saya maklum, apabila yang tampak dari luar, bisa jadi ada yang salah, hingga ‘hukuman’ diberikan oleh pimpinan.
Tapi santai saja dan jalani semua.

Mari menikmati jam kerja harian tanpa ada lagi tekanan…

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p