Skip to main content

Nokia 3310 Reborn 2017, Kecil Mungil berTenaga

Terbiasa menggenggam ponsel pintar berlayar 6 inchi, tampak amat sangat menggelikan saat saya mencoba memegang ponsel berdimensi kecil dan mungil ini, juga jauh lebih ringan, sesaat keluar dari Selular World Gatot Subroto hari minggu pagi kemarin.

Nokia 3310 Reborn 2017

Ternyata beneran ya, Nokia merilis ponsel basic macam ini ?
Serius ?

Nokia 3310 edisi terbaru hadir dengan bentukan desain yang mirip banget dengan pendahulunya. Nokia 3310 versi jadul.
Ada list setengah elips melingkari layar yang kini sudah dibekali warna meski tak seindah ponsel pintar masa kini, lengkap dengan tombol keypad numerik yang menghias wajah depan dengan grid 3 x 4.
Well, menarik…

Pertama kali dinyalakan, user interface nya mengingatkan saya pada ponsel-ponsel seri Nokia yang mengadopsi sistem operasi Symbian S40. Bahkan untuk seri 3310 Reborn ini jauh lebih sederhana lagi laiknya Basic Phone seri akhir sebelum Nokia diakuisisi Microsoft tempo hari.

Tidak ada opsi penggantian Tema, juga tidak ada opsi pengaturan posisi menu atau icon.

Tapi syukurnya masih bisa mengganti wallpaper latar dan ringtone yang sudah mendukung format mp3. Jadi saya musti rajin-rajin membuka cd koleksi lama yang menyimpan semua koleksi wallpaper berukuran 240×320 pixel juga ringtone berukuran ringkas.
Ini sih kebiasaan lama saat masih menggenggam ponsel Nokia seri N73 atau versi cdma 6275.

Untuk sebuah ponsel dengan kapasitas memory internal yang hanya sebesar 16 MB, fitur yang ada cukup menawan kok. Minimal bisa bernostalgia dengan permainan Snake dan Extra yang berisikan Kalkulator, Timbangan dan lainnya.
Cuma dengan resolusi kamera belakang yang sudah mengadopsi 2 MP dengan lampu flash, sepertinya masih memerlukan tambahan memory eksternal lagi yang syukurnya didukung hingga 32 GB. Lumayan lah.

Ohya, slot Memory Eksternalnya berada di atas batere ponsel. Yang baru bisa dimasukkan ketika batere dilepas.
Posisinya bertumpuk dengan slot sim card 1 yang berukuran Mini Sim, sedang slot sim card 2 ada di sisi satunya. Untuk jaringan yang didukung kalo ndak salah hanya 2G saja. Gak masalah kan ya ?

Bagi saya yang terbiasa mudah membuka cover belakang ponsel di masa kini, tampaknya musti ekstra sabar saat mencoba membuka cover bodi belakang ponsel Nokia 3310 Reborn 2017. Pasalnya musti menggunakan bantuan kuku. Gak ada lagi sistem slide macam Nokia jadul sebelumnya.

Pada sisi samping, atas dan bawah bodi ponsel, nyaris tak ada tombol fisik yang disertai. Mengingat On/Off bisa dilakukan dengan menekan tombol pemutus telepon yang biasanya berwarna merah laiknya ponsel Nokia terdahulu, sedang Volume bisa dilakukan menggunakan tombol arah panah yang didesain dengan penampakan bujur sangkar.

Yang ada hanyalah lubang charge micro usb di sisi atas dan lubang headset di sisi bawah.

Pengoperasian, bagi yang pernah menggunakan ponsel Nokia seri jadul saya yakin bisa menyesuaikan diri. Seperti halnya Bapak saya yang tampaknya kini jauh lebih mudah menghubungi dan menerima telepon saya, saat dibutuhkan. Tinggal melakukan setup input nomor ponsel dengan format isian terbatas dan mencantumkan nama dan nomor ponsel yang bersangkutan untuk memudahkan pertukaran nomor nantinya. Yah, untuk orang tua, apa sih yang tidak bisa dilakukan ?

Soal daya tahan batere, terpantau dari pembelian hari minggu kemarin hingga tulisan ini diturunkan, masih tersisa setengahnya. Belum pernah dicharge sekalipun. Widih…

Overall, Nokia 3310 Reborn 2017 ini kelihatannya memang dirilis bagi mereka yang memang membutuhkan ponsel dengan fungsi dasar saja laiknya masa lalu. Voice Call atau sebatas sms ringkas.
Karena di era keypad qwerty jaman sekarang, apa masih ada yang mampu mengetik teks panjang menggunakan keypad numerik ini ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian