Skip to main content

Menyibak Isi Kepala

Ada hal-hal yang tak bisa saya ungkapkan lewat kata-kata di halaman ini, pula secara langsung pada setiap orang yang saya temui di jalanan. Baik yang saya kenal betul ataupun mereka yang sembari lewat. Demikian halnya kalian yang membaca halaman ini.
Karena meskipun itu sudah menjadi rahasia umum, namun tetap saja jika saya nekat mengungkapkannya, sama saja saya mencoba membunuh diri saya sendiri melalui jerat Undang Undang ITE. Karena bagaimanapun juga orang-orang yang kemudian merasa menjadi oknum yang saya sebutkan, akan menindaklanjutinya dengan pasal pencemaran nama baik dan lainnya.
Maka itu saya membiarkan saja semua hal yang menjadi ganjalan di hati tersimpan liar dalam isi kepala yang belakangan sudah mulai memudar ingatannya.

Perjalanan saya masih panjang, ungkap pimpinan di tempat saya bekerja. Ada banyak hal yang harus saya sesuaikan, siap maupun tidak. Karena yang namanya tugas dan pekerjaan akan tetap ada, menanti demikian banyaknya, dan semua tantangan itu pun akan tetap didapatkan sepanjang kita memutuskan untuk berada di posisi yang sama.
Ini sering diungkapkan, termasuk di halaman ini pula.
Bagai buah simalakama, bathin saya galau.

Sebetulnya saya berharap bisa lepas dari lingkaran ini. Namun amanah yang dibebankan di kedua pundak saya sejak tiga tahun lalu sepertinya memang harus dijalani apapun itu resikonya.
Maka itu, biarkanlah saya menyepi barang sekejap. Melupakan semua amarah dan kekesalan yang tercipta setahun terakhir, sementara tidak banyak yang bisa dilakukan dengan tetap mengedepankan idealis yang kian digerogoti kepentingan dan permintaan orang lain.

Isi kepala kian tak nyaman saja rasanya.
Mungkin sudah saatnya saya mengeluarkan semuanya dengan jalan yang lain.

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p