Skip to main content

Kangen *uhuk

Belum genap seminggu saya bertugas sebagai Kepala Seksi Permukiman Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung, rupanya rasa kangen hampir setiap hari mendera. Mungkin ini merupakan efek dari suasana baru, yang kalo gag salah pernah pula saya rasakan saat berpisah dengan Tim 10 pelaksana LPSE Badung periode awal.

Namun kini, bisa dikatakan rasa kangen ini jauh lebih besar, mengingat saya meninggalkan tiga tempat yang hingga minggu lalu masih kerap disambangi.

Kantor Pengendalian dan Evaluasi Dinas Bina Marga dan Pengairan. Ruangan ini memang sejak awal saya tempati, pun sejak kami masih berkantor di jalan Beliton saat pertama kali lolos CPNSD tahun 2003/2004 lalu. Suasana kerjanya adem, apalagi menjadi salah satu karyawan tertua *eh terlama disitu, menjadikan saya sedikit lebih menguasai medan untuk beberapa pekerjaan. Syukurnya, ruangan ini berada di gedung dan lantai yang sama, jadi kalopun kangen dengan ruangan dan orang-orangnya, saya tinggal mampir bentar usai ke Toilet ataupun makan siang. :p

Kantor LPSE Badung. Ruangan kecil namun nyaman untuk saya tempati di lantai bawah, merupakan rumah kedua yang biasa disambangi saat senggang di kantor utama. Pun sebagai tempat untuk melakukan tugas jaga dan rutin sebagai Sekretaris Badung, memformulasikan Tim, Adminstrasi hingga hobby tanpa gangguan banyak hal.

Terakhir, tentu saja Rumah. Oke, memang tidak sepenuhnya saya meninggalkan rumah, namun waktu untuk bercanda, bersendagurau bersama Istri, dua putri dan orang tua, secara otomatis jadi berkurang. Apalagi dalam waktu seminggu pertama ini, BPK sedang gencar-gencarnya meminta data secara berulang. Maka jadilah saya berangkat pagi dan pulang malam. Tiba dirumahpun, baik MiRah dan Intan yang kini lagi lucu-lucunya tidak bisa saya ajak terlalu lama. Keburu tidur…

Terlepas dari ketiga hal tersebut, hubungan personal saya dengan Istri dan dua senior di LPSE pun jadi agak merenggang. Namun kalian jangan coba-coba mengambil kesempatan usai membaca kalimat diatas *uhuk

Jika dulu, Istri secara rutin saya ajak berangkat bareng, pulang bareng hingga makan siang bareng, kini sudah gag lagi. Apalagi dengan hadirnya BPK, jam pulang saya sudah molor jauh dari biasanya. Pun dengan jam makan siang yang terganggu akibat panggilan mendadak. Sedih sih kadang-kadang, gag ada yang bisa diajak sharing atau ketawa bareng, tapi kalo mengingat pada tugas, semua itu ya memang harus dijalani. Mungkin nanti ada masanya kami ngumpul lagi.

Demikian halnya dengan kedekatan terhadap dua senior di LPSE Badung. Jika dahulu kami secara rutin berkumpul untuk membahas hal-hal yang menjadi kesulitan seminggu terakhir dan berusaha memecahkannya, kini sudah mulai jarang ngumpulnya. Baik secara nyata atau langsung atau via whatsapp. Untuk yang ini, sedihnya gag sebesar kalo dengan istri, namun tetap saja merasa

kasihan dengan mereka berdua. Tapi yah, ini juga menjadi resiko atas kepindahan yang saya lakukan. Semoga saja kali lain bisa terwujud ngumpul-ngumpulnya.

Kangen…
Entah sampai kapan rasa ini bakalan menghantui hari-hari…

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian