Skip to main content

PAS atau PASTIKERTA ?

Selamat dan Sukses untuk perhelatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, 15 Mei 2013 pagi ini.

Semua proses sudah kita lewati.

Dari sosialisasi janji-janji kampanye yang entah apakah nanti bakalan ditepati atau dilupakan lantaran masih mengambang di awan, maraknya perusakan wajah fasilitas umum dan pohon perindang oleh baliho, poster atau stiker dukungan dari kedua kubu, saling serang opini, pendapat antar pendukung, pengerahan massa kader hingga ormas berbadan kekar, klaim terbaik atau pro rakyat, pun promosi yang berlebihan di sejumlah media yang kemudian ikut-ikutan bersikap tidak netral…

ditambah sejumlah debat yang kemudian menimbulkan pro kontra, pembelaan dari masing-masing simpatisan sepertinya sudah cukup untuk memecah belah masyarakat Bali menjadi tiga kelompok, blok yang pro dengan pasangan Cagub paket PAS, blok yang pro dengan pasangan Cagub paket PASTIKERTA, dan blok yang pesimis dengan kedua pasang Cagub Cawagub kmudian memilih untuk Golput, tidak memilih, Coblos semua atau malah tidak peduli.

Khusus blok ketiga secara sudut pandang pribadi, tentu saja akan sangat wajar apabila kelak jumlah segmentasi yang ada bakalan meningkat tajam dari sebelumnya. Mengapa ?

Bisa jadi lantaran ada opini yang satunya calon Gubernur yang pintar, bahkan saking pintarnya ia mampu membodohi masyarakat Bali yang sudah memberikan suaranya di periode lalu, di lain sisi calon Gubernur yang tampak seolah-olah bodoh tak mampu berargumen, di cap olog-olog pong dan belum jelas bakalan membawa Bali ke arah mana.

Bisa juga lantaran sang incumbent terlanjur berpasangan dengan seorang makelar tanah yang seakan siap menjual tanah Bali, sementara di sisi calon lain tak memiliki power bargaining yang dikhawatirkan malah ditekan oleh kekuasaan investor dan pemerintah pusat.

Jadi akan sangat tanggung apabila pilihan kemudian harus dijatuhkan pada salah satu dari kedua pasangan calon. Namun tidak demikian halnya dengan para simpatisan.

Entahlah, karena masing-masing kubu memiliki sejuta alasan dan pembenaran masing-masing dan diklaim terbaik. Apakah itu debat cukup hanya dua kali lantaran sudah terlihat bahasa tubuh yang rileks dalam menanggapi pertanyaan, sedang calon lainnya tetap patuh pada kehadiran namun tertangkap lebih emosi dalam menjawab.

Semua sah-sah saja, karena mereka merupakan ayam aduan yang kelak bakalan menentukan nasib si pengadu, apakah tim sukses, kader partai atau lingkaran luar dan media yang menanti jatuhnya durian runtuh kelak.

Sayangnya sih dalam perhelatan kali ini, gag ada yang mampu menyaingi kharisma sang superstar pasangan Gubernur dan Wakil milik Jakarta layaknya Jokowi-Ahok yang saling melengkapi dan benar-benar serius bekerja untuk rakyatnya. Sedang di sisi kita, baru bisa sebatas mengklaim diri sendiri sebagai Jokowinya Bali, atau malah sangat mengandalkan Jokowi untuk PilGub Bali.

PAS yakin menang dengan hanya mengandalkan suara dari pendukung dan kader militan PDIP… Jadi menjadi satu tantangan terbesar bagi PASTIKERTA untuk bisa membalikkan keadaan…

PAS atau PASTIKERTA ?

Pilihan kini berada di tangan kalian, masyarakat Bali… 15 Mei 2013, hari ini…

Gunakan hak pilihmu dengan Baik…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian