Skip to main content

Acer Iconia W511, Tablet atau Laptop ?

Jika disandingkan dengan perangkat NetBook HP Mini yang saya miliki, wajah Acer Iconia W511 sebenarnya gag jauh berbeda. Ini terlihat jelas lantaran dari segi ukuran layar sama-sama mengadopsi besaran 10 inchi widescreen. Demikian halnya ukuran mini keyboard yang memang membutuhkan sedikit penyesuaian dalam penggunaan terutama bagi mereka yang sudah terbiasa dengan laptop berukuran 12 hingga 14 inchi.

Namun saat layar dipisah dari perangkat docking keyboardnya, barulah kelihatan jelas beda fungsinya. Ya, Acer Iconia W511 ini bisa pula difungsikan sebagai perangkat TabletPC seperti halnya perangkat iPad, Galaxy Tab atau Note dan lainnya. Hanya saja, untuk yang satu ini berbasis sistem operasi Windows 8 Tablet Edition.

Ada banyak kelebihan yang bisa didapatkan dengan format bentukan dari Acer Iconia W511 terutama jika sudah berkaitan dengan fungssi mobile yang memang sejak awal menjadi rancangan. Yaitu kompabilitas aplikasi dengan kepemilikaan pada pc atau laptop pengguna sehingga semua data yang ada dapat dibaca dengan baik tanpa memerlukan aktifitas konversi lagi. Namun yang patut disadari sejak awal adalah terkait spesifikasi yang dimiliki barangkali akan membatasi jenis aplikasi yang nantinya ingin ditanamkan.

Prosesor Dual Core intel Atom 1,8 GHz disertai dengan 2 GB memory RAM dan flash drive sebagai internal storage sebesar 64 GB (tersedia hanya 32 GB), rasanya bakalan kerap mengalami hang dan lag jika diinstalasikan aplikasi multimedia semacam Adobe Premiere atau Corel Draw sehingga seperti yang saya katakan sebelumnya, perlu memilah lebih dulu mana yang memungkinkan untuk dijalankan dan mana yang tidak.

Dibandingkan dengan HP Mini yang memiliki storage sekitar 250 GB, tentu persoalan penyimpanan data kelak bakalan menjadi masalah. Namun apabila jenis dokumen yang disimpan hanya berkisar office applications, foto dan musik barangkali gag terlalu masalah. Lain hal jika melakukan penyimpanan video atau sejumlah film ukuran HD. Demikian halnya terkait pemutarannya, tidak semulus pada perangkat PC atau NoteBook sebenarnya.

Akan tetapi, selain fungsinya yang dapat digunakan sebagai perangkat TabletPC, yang patut diacungi jempol lantaran bentukan tablet ini adalah dukungan slot simcard atau yang pada jualannya mengadopsi kalimat ‘with 3G support’, mampu memberikan peluang bagi penggunanya untuk terhubung ke dunia maya, kapan saja dan dimana saja. Apalagi bentukan simcard yang didukung adalah bentukan normal tanpa harus melakukan pemotongan kartu lagi.

Satu-satunya ketersediaan teknologi yang patut disayangkan hanyalah slot USB yang hanya memberikan satu opsi dan terdapat pada docking keyboard tepatnya pada sisi engsel. Lantas bagaimana jika slot ini sudah diberikan pada dukungan mouse dan pengguna ingin melakukan aktifitas copy ke penyimpanan data seperti Flash Disk ?

Pengguna bisa memanfaatkan kabel converter yang dibekali dalam paket penjualan, yang mengkonversi slot microUSB yang ada di sisi kanan layar ke slot USB milik Flash Disk atau kabel data milik Harddisk Eksternal. Merepotkan memang, namun setidaknya semua masih bisa dilakukan.

Selain teknologi 3G simcard, slot eksternal card dan usb, disisi yang sama tersedia juga port HDMI yang dalam paket penjualannya disertakan pula kabelnya secara free. Ditambah koneksi Bluetooth built in.

Sedang di sisi atas layar terdapat tombol power dimana untuk startup Windows membutuhkan dua tiga detik untuk bisa ready to use. Ditambah tombol pengunci layar dan colokan audio 3,5”. Selebihnya, dukungan jenis layar IPS yang sangatt nyaman untuk dilihat dari berbagai sudut pandang dan juga umur batere hingga 9 jam lamanya. Lumayan kan untuk ukuran Tablet ? eh Laptop ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja