Skip to main content

Menanti Mukjizat dari-NYA

Aku lupa, sudah berapa lama kami tak bercandatawa seperti dahulu… Berkumpul bersama, menikmati hari minggu pagi bersama anak dan orangtua, untuk sekedar melepas penat bekerja seminggu penuh beban… Saatnya untuk melepas dengan kegembiraan…

Aku lupa, sudah berapa lama suara itu hangat menyapaku… Hanya untuk bertanya kabar putri kami atau keadaan orang tua yang kebetulan jarang berkunjung untuk melepas rindu… Sambil membawakanku sebungkus makanan kesukaan, yang biasanya kami bagi sedikit dengan anak-anak…

Aku lupa, kapan terakhir kali melihat wajahnya yang gembira, entah usai mendapatkan THR, datang dari jalan-jalan atau menonton sesuatu… Dan senyum itu selalu terbayang hingga hariku kini…

Aku lupa, kapan terakhir kali aku ucapkan jika aku menyayanginya dan mengharapkan kesembuhannya, hingga kami bisa berkumpul seperti dulu lagi… Aku lupa…

Yang mampu aku ingat hanyalah gambar karikatur yang kubuat saat ia menikah dulu, sebagai satu tanda mata bahwa aku sangat kehilangannya sebagai kakak meski rumah yang ia tempati berada bukan diseberang pulau… Kini rupanya masih tergantung di tembok kamarnya seperti awal dahulu…

Yang mampu aku ingat hanyalah uang pemberiannya yang hanya aku terima jika aku mau, karena kami berdua masing-masing sudah berkeluarga dan punya tanggung jawab… Satu kali saat aku menikah… Satu kali saat wisuda… Satu kali saat kelahiran MiRah putri kami… Meski tak banyak, tapi aku tahu ia ingin aku menyimpannya…

Yang mampu aku ingat hanyalah perjuangannya saat ia remaja, tekun dan giat mencari uang sampingan, sedikit demi sedikit sejak akhir tahun, mengumpulkan persiapan untuk hari Valentine kelak, dengan membuat kartu ucapan dan dijual
di toko terdekat…

Yang mampu aku ingat, saat ia mengajarkan aku mengendarai mobil Kijang Jadul ke arah Bukit Jimbaran selepas masa SMA, agar aku berani melintasi naik turunnya jalan raya juga keramaian, persiapan kuliahku kelak…

Tapi Kini ia hanya bisa terbaring tanpa mampu berbicara lagi… Satu satunya komunikasi yang mampu ia lakukan dengan cara mengetikkan pesan lewat fitur sms pada ponsel miliknya, untuk kemudian diperlihatkan pada orang yang ia tuju…
Hanya kulit yang membalut tulang saja yang tersisa…

Aku bisa merasakan kesakitannya saat kupapah ia dengan kedua tanganku dari tempat tidur menuju kendaraan rabu malam lalu… Sangat ringkih dan dengan nafas tertahan…

Aku bisa merasakan keinginannya untuk sembuh namun tak kuasa mendapatkannya, entah karena Beliau belum menghendaki, entah karena faktor apa yang menyebabkan, entah sampai kapan ia harus mengalaminya…

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Kalian masi ingat, kapan mulai gabung ke Sosial Media ?

Saya ingatnya pertama kenal FaceBook November 2008. Era kampanye Mister Barrack Obama yang kabarnya waktu itu make sarana FB untuk merangkul generasi muda. Sempat penasaran di awal, gegara tumben kenal yang namanya Media Sosial.  Padahal di era yang sama, sudah ada FriendSter, MySpace atau Hi5. Rupanya saya bukan generasi itu.  Yang jadi gara-gara ya Blogging.  Keasikan nulisin Blog, keenakan onani, lalu kesandung orang deh.  Start awal di laman Blogspot 25 Mei 2006, pake nama pandebaik.blogspot.com lalu diberi hadiah Domain pribadi oleh RakhaHost di agenda gabung bareng Bali Blogger Community Februari 2008, berubah nama jadi pandeividuality.net yang terinspirasi dari album PAS Indieviduality, menggunakan mesin Wordpress. dan pas kesandung media mainstream, pindah hosting ke Bali Orange jadi www.pandebaik.com pada November 2008. Pindah hosting juga gegara Rakhahost trouble cukup lama.  Balik ke Blogspot lagi pada 16 April 2023 lalu lantaran capek mengelola Wordpress, yang kerap disampe