Dari 12 (dua belas) lagu yang ditawarkan Iwan Fals dari album terbarunya Keseimbangan, ada 3 (tiga) yang sudah familiar saya dengar. Tiga lagu ini kalau tidak salah pernah didendangkan saat Iwan tampil di layar televisi swasta. ‘Suhu’, ‘Aku Menyayangimu’ dan ‘Kuda Coklatku’. Sayangnya saya agak kurang sreg dengan aransemen musik yang mengiringi ‘Suhu’. Kurang nyambung menurut saya. Bisa jadi lantaran saya lebih suka apabila ‘Suhu’ hanya diiringi dengan gitar bolongnya mas Iwan saja seperti yang dahulu ditayangkan. Selain tiga yang sudah familiar ada tiga lagu lagi yang saya suka saat pertama kali mendengarnya. ‘Ayolah Mulai’, ‘Sepakbola’ dan ‘Jendral Tua’.
Keseimbangan merupakan album terbaru milik Iwan Fals yang dirilis pada pertengahan tahun 2010 ini. Kalo tidak salah ingat ini adalah album yang ke-27, atau bahkan lebih ? satu jumlah yang fantastis untuk ukuran Artis Indonesia juga kalau disandingkan di tingkat dunia. Jumlah album tersebut belum termasuk dengan (kalau tidak salah) 5 album kolaborasi dengan musisi lain seperti Kantata, Swami dan Dalbo. Juga belum termasuk dengan album mini yang hanya menghadirkan satu dua lagu baru dan sisanya diramaikan oleh musisi lain, seperti Terminal, Lagu Pemanjat atau Mata Hati. Dalam versi media kasetnya saya sendiri memiliki sekitar 20-an buah yang masih tersimpan dalam kondisi baik saat ini.
Seperti yang pernah saya ceritakan dalam tiga tulisan tentang Iwan Fals, masa vakum pasca album Orang Gila (1994) hingga penampilan pertama mas Iwan dengan wajah baru (2002), saya sudah mulai jarang menyelami karya-karyanya jauh lebih dalam. Hanya mendengarkannya sepintas begitu saja. Dari satu album yang dirilis paling hanya satu dua lagu saja yang saya suka dan kerap nikmati. Ini jelas satu kebiasaan yang jelas jauh berbeda dengan saat mas Iwan dalam keadaan jaya di tahun 1990-an. Adapun yang album yang menjadi favorit saya hingga kini adalah Cikal (1991) dan Hijau (1993).
Iwan Fals memang sosok yang pantas untuk dikagumi. Terlepas dari karyanya yang terkenal kerap memicu kontroversial. Beberapa teman yang saya jumpai di situs jejaring sosial FaceBook bahkan dengan terang-terangan menyatakan bahwa mereka memang menyukai sosok musisi Indonesia satu ini. Seorang Iwan Fals tampil dengan penuh kesederhanaan dan kharisma yang bersahaja, berteriak lantang dalam nyanyiannya yang multi tema, sedikit mengingatkan saya pada sosok Phil Collins si pelantun tembang Everyday yang easy listening itu.
Ohya, bagi yang mengaku penggemar sejatinya, tiga hari terakhir saya ada menemukan alamat blog PlayList Indo yang menyediakan 4 (empat) buah album lama milik mas Iwan Fals loh. Saya sendiri malah gak punya versi kasetnya. Album Canda dalam Nada (1979), Canda dalam Ronda (1979), Perjalanan (1980) dan 3 Bulan (1981). Kebetulan salah satu tembangnya ‘Perjalanan’ pernah pula dilantunkan mas Iwan di sebuah stasiun televisi swasta saat Lebaran tahun 2008 kalo gak salah. Bagi yang mau mengunduhnya siapkan saja koneksi yang memadai. Total ukuran filenya 95,2 MB untuk keempat album tersebut. Hehehe…
Comments
Post a Comment