Skip to main content

MANY THANKS to YouTube for the MUSIC Videos

Bukan satu kebetulan apabila dua bulan terakhir saya anteng browsing di sebuah portal penyedia video kelas dunia YouTube, tapi lagi-lagi bukan untuk mencari video panasnya Miyabi atau Maria Ozawa yang kabarnya bentar lagi bakalan ikutan maen filmnya si Raditya ‘Kambing Jantan’, namun lebih mengarah kepada hobi Musik. Musik itu universal kata orang, segala umur bisa menikmati musik, demikian halnya saya… dan atas bantuan YouTube, saya bisa memuaskan dahaga yang selama ini saya rasakan.

Lahir dan besar serta melewati masa muda disaat MTv belum familiar tampil dilayar televisi rumah, membuat saya terkadang begitu penasaran dengan yang namanya klip video sebuah grup band atau penyanyi yang sedang trend. Bisa dikatakan satu keajaiban apabila sebuah stasiun televisi Nasional sekelas TVRI secara rutin menayangkan klip video musik The Offspring ‘Come Out and Play’ sesaat sebelum siaran berita pukul 10 malam. Ada yang masih ingat ? Atau ada rasa cemburu ketika seorang teman sekolah yang sempat main ke Surabaya untuk persiapan masa kuliahnya bercerita tentang saluran MTv yang kerap menayangkan video klip musik grup band favorit kami kala itu, Guns N Roses.

Maka sudah sewajarnyalah saya mengucapkan banyak Terima Kasih kepada YouTube dan tentunya si pencipta dunia maya plus koneksi internet Starone Unlimited plus aplikasi Download Accelator yang sangat berperan pada kemudahan yang kini saya dapatkan. Tak hanya The Offspring, video klip musik jadul macam Sex Pistols atau Paul hardcastle pun bisa saya dapatkan dengan mudah. Grup band rock macam Kiss hingga ke karya Genjer-genjer yang dianggap kontroversial pada jaman Orde Baru pun bisa saya temukan disini. Tak ketinggalan Mantram Gayatri yang saya cari-cari selama ini, setiap pagi ditayangkan di layar televisi oleh stasiun lokal BaliTV, kini sudah berkumandang selalu menemani tidur si kecil MiRah.

Sayapun memulai waktu luang saya pasca perkuliahan dengan mengunduh (download) video bertema tertentu. Katakanlah artis jadul lokal Titiek Sandora dan Muchsin Alatas saya koleksi untuk kemudian dirangkum kedalam bentuk cakram vcd, saya persembahkan untuk Ibunda yang memfavoritkan mereka. Untuk si kecil MiRah, saya carikan video lagu anak jadul angkatannya Enno Lerian, Melissa, Joshua atau Suzan dan Ria Enes, ketimbang saya memberikan lagu-lagu Cinta remaja untuk ditontonnya dilayar televisi.

Saya sendiri hunting lebih banyak video klip musik mereka yang saya kenal baik pada jaman 70-80an, masa sekolah seperti InDecent ObSession atau Atlantic Star, hingga perkuliahan yang dahulu malah membuat saya alergi mendengarkannya, katakanlah seperti Firehouse, Phil Collins atau Toto. Maklum, selera musik waktu itu masih berkisar antara genre Punk dan Thrash metal. Hehehe…

YouTube demikian pula Teknologi yang makin berkembang, memang benar seperti pisau bermata dua. Tergantung pada diri kita sendiri memilihnya, apakah memanfaatkannya untuk mencari hal yang baik atau buruk. Untuk itulah saya mengharapkan ya jangan sampe lantaran perilaku segelintir orang lantas bangsa ini memfatwakan haram portal YouTube. Buktinya saya, he… gak salah kan ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Semua Berakhir di 5 Besar Teruna Teruni Denpasar 2024

Bermula dari coba-coba lalu masuk menjadi 5 Besar Finalis Teruna Teruni Denpasar Tahun 2024, putri kami Pande Putu Mirah Gayatridewi ternyata masih berusia 15 Tahun saat Grand Final dilaksanakan di Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang Kota Denpasar, hari Minggu 18 Februari 2024 kemarin. Berhasil menyisihkan puluhan peserta dengan tingkat prestasi berskala Kab/Kota, Provinsi dan Nasional, ia mendapatkan undangan dari Panitia TTD untuk mengikuti perhelatan bergengsi ini, pasca meraih Juara Pertama Teruna Bagus Teruni Jegeg Sisma -SMAN 7 Denpasar Tahun 2023 lalu. Sehingga batas bawah Umur Peserta yang seharusnya 16 Tahun, infonya ditoleransi mengingat usianya sudah jalan menuju angka 16 sebulan kedepan.  Meski hanya sampai di peringkat 5 Besar, kami semua turut bangga mengingat ini adalah kali pertama putri kami mengikuti ajang tingkat Kab/Kota, menjadikannya sebagai Finalis Termuda diantara peserta lainnya. Bahkan kami dengar, merupakan siswa pertama di sekolahnya yang lolos hingga jenja

62 Tahun Bang Iwan Fals

Pekan ini Bang Iwan Fals kalau gak salah genap berusia 62 tahun. Umur yang gak muda lagi meski masih sering melahirkan karya-karya baru bareng anak-anak muda milenial.  Saya mengenal lagu-lagu Bang Iwan tepatnya di era Album Wakil Rakyat. Sebuah karya jelang Pemilu 1988 yang mengetengahkan lagu soal para legislatip yang biasa bersafari, dengan keragaman perilaku mereka di jaman itu.  Lirik lagunya tergolong sederhana, dan aransemennya juga mudah diingat. Gak heran di jaman itu pula, saya kerap membawakan lagu Wakil Rakyat sebagai lagu kebanggaan pas didaulat nyanyi didepan kelas, didepan 40an anak kelas 4 atau 5 kalau gak salah.  Dan ada juga beberapa karya sang musisi, yang dibawakan sesekali macam Kereta Tua atau Sore Tugu Pancoran yang bercerita soal si Budi kecil.  Terakhir menyukai karya Bang Iwan kalau ndak salah di album Suara Hati (2002). Yang ada track Untuk Para Pengabdi dan Seperti Matahari. Dua lagu favorit saya di album itu. Setelahnya hanya sebatas suka mendengar sebagian