Skip to main content

#KoleksiJadul ROTRING, Mahasiswa Teknik Arsitektur Jaman Old Wajib Punya

Nama Rotring bagi mahasiswa Teknik Arsitektur di jaman old, bisa dikatakan masuk jaminan mutu nomor 1.
Gak heran bila harganya pun tergolong diatas rata-rata media sejenis.

Minimal ada 3 perangkat setahu saya, sebagai mahasiswa baru semester 1 universitas Udayana, wajib dimiliki dari penugasan pertama mata kuliah Menggambar Arsitektur. Rapido, Penggaris dan Pensil.

Rapido nya sendiri ada 2 varian. Saya lupa namanya ? yang tintanya bisa diganti dengan cara menuangkan cairan secara manual, dan varian ke-2 yang tintanya sudah disediakan tinggal beli dan colok. Saya punya tipe varian yang ke-2.

Rapido Rotring varian pertama, kalau ndak salah ingat dimiliki oleh sebagian besar kawan kuliah. Kelebihannya lebih irit tinta, tapi kalo belum pintar mengganti sendiri bisa belepotan dan berpotensi merusak Rapido. Sementara varian ke-2, lebih bersih tapi harga tinta sedikit lebih mahal.

Untuk penggarisnya sendiri, yang wajib dimiliki adalah penggaris huruf ukuran 02 dan 03. Ini adalah model yang paling sering digunakan untuk menuliskan kop gambar pada kertas kalkir ataupun manila. Bagi yang belum mahir menggunakan, butuh waktu lama untuk penyesuaian. Tak jarang mematahkan mata rapido saat teledor atau terburu-buru.

Sedang yang terakhir, ada pensil Rotring. Yang ini sebenarnya gak wajib sih, karena masih bisa diganti dengan pensil model ceklek ceklek yang biasa digunakan masa sekolahan. Termasuk penghapusnya.
Salah satu kompetitor Rotring di jaman saya kuliah ada Faber-Castell dan apa gitu ? saya lupa.

Jaman Now, gemar menggampar eh maaf, menggambar Arsitektur rasanya sudah tergantikan oleh PC dan AutoCad/3D. Yang beken di jaman ini ada om saya yang ganteng PakMang Jeghier. Bahkan bukan tidak mungkin Beliau ini masih punya #koleksijadul Rotring di ruang kantornya yang Cozy. ?

Aniway, team saya terakhir jelang selesai kuliah kalau ndak salah ingat ada om Bobby yang sekarang asik melakoni Herbalife, trus ada om Anom Rahmadi dengan bisnis mobilindo nya, om Putra Wiarsa si Arsitek Bambu dan Agus Adi Wasita si Anti Rayap.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

PimPro, Apaan sih Itu ?

PimPro Kalian yang sudah masuk dunia kerja, utamanya yang bergerak di bidang konstruksi, saya yakin pasti pernah dengar istilah Pimpro. Baik yang berkonotasi Negatif ataupun Positif. Demikian halnya saya. Pertama kali mendengar istilah PimPro kalo ndak salah ya pas baru-baru jadi Pe eN eS. Yang saat diceritakan oleh pimpinan saat itu, apa tugas, kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang Pimpro, Bagi saya pribadi sih lebih banyak Negatifnya. Ini jika dilihat dari kaca mata kebenaran. Bukan pembenaran. Image besarnya Power seorang Pimpro makin dikuatkan saat saya mengobrol ngalor ngidul bersama seorang pejabat fungsional di tingkat Provinsi saat berkesempatan menginap sekamar *bukan seranjang ya* sewaktu ditugaskan ke Indonesia Timur berkaitan dengan pemanfaatan dana ABPN dua tahun lalu. Dari ceritanya, ya memang benar bahwa seorang PimPro apalagi di era Pak Harto menjabat dulu sebagai Presiden RI ke-2, punya kekuatan besar yang begitu memanjakan hidup dan keseharian yang bersa...