Skip to main content

17 April 2019 Kalian mau Golput ? Saya enggak...

Dunia maya begitu ramai dengan histeria PilPres. Makin menjadi pasca Debat Paslon seri pertama dan kedua selesai tempo hari.
Mengecewakan, kata netijen.

Timeline jadi makin riuh ketika paslon 1 yang saat ini masih menjabat sebagai presiden (belum mau mundur kalo kata pendukung paslon 2), memberikan grasi pada pembunuh wartawan dan menjanjikan kebebasan bagi tersangka yang diduga ada afiliasi dengan tragedi bom bali, meski tuduhannya tidak langsung mengarah kesana.
Belum lagi soal isu reklamasi yang tak jua kunjung dibatalkan. Yang ada malahan ijin lokasi kabarnya diterbitkan oleh kementrian kelautan.
Banyak yang makin kecewa, khususnya kawan-kawan aktivis dan kemudian memutuskan untuk Golput saja. Arus ini datang dari belasan akun media sosial, baik mereka yang tinggal di Bali, maupun luar. Beberapa diantaranya tergolong tokoh senior yang cukup disegani pula.

Bahkan keputusan itu tidak hanya menjadi sebuah langkah bagi dirinya sendiri, tapi sudah melangkah lebih jauh menjadi sebuah ajakan. Infonya sih semua itu tidak bisa dipidanakan berdasarkan hukum.
Bagi saya ini menjadi penting untuk dipersoalkan pada halaman blog seperti postingan kali ini.

Jika saja kita semua tidak peduli kemana arah bangsa ini akan diarahkan kelak, atau memang secara figur tidak ada yang pantas untuk diteladani, saya meyakini bakalan menjadi satu gerbong dengan mereka yang memilih untuk tidak menggunakan suaranya alias Golput.
Akan tetapi begitu paslon yang maju hanya ada 2 pasang saja, mau tidak mau semacam dipaksa untuk memilih mana yang lebih baik dari yang lain.

Menyadari sekali bahwa masing-masing paslon memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Demikian juga dengan siapa siapa saja yang ada di belakang mereka semua. Menyebabkan opsi untuk tidak menggunakan hak pilih, agaknya boleh dibatalkan, sehingga secara pribadi saya yakinkan ya gak bakalan Golput.

Kalian sendiri, bagaimana ?

Comments

Popular posts from this blog

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Akhirnya Migrasi Jua, Pulang ke Kampung Blogspot

Gak terasa yang namanya aktifitas menulisi Blog sudah sampai di tahun ke 17. Termasuk ukuran blogger senior kalau kata teman, padahal kalau dilihat dari sisi kualitas tetap saja masuk kelompok junior. Belum pernah menghasilkan tulisan yang keren sejauh ini. Blog bagi saya sudah jadi semacam wadah untuk coli. Ups Maaf kalo mencomot istilah gak baik. Tapi ini seriusan, karena memang digunakan untuk melanjutkan halusinasi tanpa perlu berpikir akan ada yang berkunjung, membaca atau tidak. Setidaknya berguna untuk menjaga pikiran-pikiran negatif agar tidak menjalar keluar mengganggu orang lain, atau melepas lelah dan keluh kesah harian akan segala tekanan bathin di keluarga, kantor maupun sosial masyarakat. Jadi maklumi saja kalau isi blognya gak sesuai ekspektasi kalian. Meski sudah menulis selama 17 tahun, namun laman Blog www.pandebaik.com ini kalau ndak salah baru lahir sekitar tahun 2008. Segera setelah bermasalah dengan media mainstream yang berbarengan dengan tutupnya penyedia hos

Kendala yang ditemui saat Migrasi Blog

Keputusan untuk Migrasi alias pulang kampung ke halaman Blogspot, sebetulnya merupakan satu keputusan yang berat mengingat WordPress sudah jadi pijakan yang mapan untuk ukuran blog yang berusia 17 tahun. Tapi mengingat pemahaman dan kemampuan pribadi akan pengelolaan blog dengan hosting yang teramat minim, sekian kali ditumbangkan oleh script, malware dan lainnya, rasanya malu juga kalau terus-terusan merepotkan orang hanya untuk sebuah blog pribadi yang gak mendatangkan materi apa-apa. Ini diambil, pasca berdiskusi panjang dengan 2-3 rekan yang paham soal proses Migrasi dan apa sisi positif di balik itu semua. Namun demikian, rupanya proses Migrasi yang tempo hari saya coba lakukan dengan hati-hati, tidak semulus harapan atau keinginan yang dibayangkan. Ada beberapa kendala didalamnya yang mana memberikan efek cukup fatal dalam pengarsipan cerita atau postingan blog sebelumnya. Yuk disimak apa saja. 1. Pengurangan jumlah postingan Blog yang cukup signifikan. Postingan Blog www.p